Serang (ANTARA News) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten, Suroto, mengatakan bahwa dalam waktu dekat Pelabuhan Internasional Bojonegara, Banten, akan mulai beroperasi untuk kegiatan bongkar muat batu bara menyusul adanya persetujuan dari Menteri Perhubungan (Menhub), Jusman Syafii. "Untuk sementara, Pelabuhan Bojonegara akan digunakan oleh salah satu perusahaan batubara. Dengan demikian, diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia itu," kata Suroto di Serang, Jumat. Menurut dia, kepastian itu didapat setelah pihaknya berkonsultasi dengan Menhub, Jusman Syafii, mengenai rencana dimulainya pengoperasian Pelabuhan Bojonegara. Pada intinya, kata dia, Menhub terus mendorong pembangunan Pelabuhan Bojonegara sekaligus mendorong agar secepatnya mulai dioperasikan. "Ibarat gayung bersambut, setelah itu kami tawarkan kepada salah satu perusahaan batu bara dan langsung disetujui Menhub sehingga dalam waktu dekat diharapkan kegiatan bongkar muat batubara di pelabuhan itu sudah bisa dilakukan," ujar Suroto. Namun demikian, kata dia, sebelum memulai kegiatannya perusahaan batubara tersebut harus memiliki berbagai persyaratan misalnya Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku. Jika semua persyaratan tersebut sudah terpenuhi, maka izin operasinya akan segera diterbitkan, katanya. Namun, ia mengemukakan, jika belum dipenuhi, maka pemerintah tidak akan mengeluarkan izin operasi, ujarnya. "Walau bagaimana semua ketentuan harus tetap dipenuhi. Jika tidak, repot nanti," katanya. Pada kesempatan itu, ujar dia, Menhub juga menegaskan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak akan melibatkan investor dari Singapura dan Malaysia dalam pembangunan Pelabuhan Bojonegara, karena sudah jelas keduanya merupakan pesaing Indonesia dalam hal kepelabuhanan. "Pemerintah pusat meminta agar investor pembangunan Pelabuhan Bojonegara Banten berasal dari Republik Rakyat China (RRC). Jika investornya berasal dari Singapura dan Malaysia, justru akan menghambat pembangunan Pelabuhan Bojonegara dan pelabuhan lain di Indonesia, sebab bila sudah berkembang mereka tentu akan takut tersaingi," kata Suroto menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007