Iwan Boim Humas Zury Hotel di Jalan Raya Puncak-Cipanas, pada wartawan ,Jumat, mengatakan, menjelang siang puluhan kamar hotel dan cotage yang dimiliki hotel tersebut telah terisi penuh hingga Minggu. Tingkat hunian meningkat tajam dibandingkan libur panjang sebelumnya.
Pihaknya terpaksa mengarahkan tamu yang datang untuk memilih hotel lain yang masih kosong karena tingginya angka kunjungan pada libur panjang Paskah kali ini."Sore ini sudah full book, kami terpaksa mengarahkan tamu untuk memilih hotel lain yang masih kosong di kawasan Puncak-Cipanas," katanya.
Dia menjelaskan, meskipun kemacetan di Jalur Puncak-Bogor, masih menjadi kendala bagi pendatang yang hendak menghabiskan libur di kawasan tersebut, namun tidak menyurutkan niat pendatang untuk sampai ke kawasan Puncak-Cipanas.
Bahkan sejumlah pendatang yang ditemui di Jalur Puncak-Cipanas, berharap rencana pemerintah pusat dan daerah untuk menjadikan jalur Puncak II sebagai alternativ dapat segera terealisasi. Pasalnya sebagian besar mengaku tetap menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat favorit bersama keluarga untuk menghabiskan waktu liburan.
"Alasannya Puncak itu dekat dari Jabodetabek, memiliki hawa pengunungan yang bisa menghilangkan penat dan stres. Ditambah biaya berlibur di kawasan ini, kami rasa cukup terjangkau bagi berbagai kalangan, hotelnya bagus-bagus dan harga sewa vila untuk keluarga cukup murah," kata Edwar Simon (43) pendatang asal Jakarta.
Dia menambahkan, meskipun antrian panjang kendaraan hingga berjam-jam terjebak di jalur Puncak-Bogor, sebelum sampai di Puncak-Cipanas, tidak menyurutkan minat pendatang untuk sampai ke kawasan tersebut karena nuansa alam yang dimiliki menjadi target mereka, ditambah beragam kuliner bisa didapatkan di kawasan tersebut.
"Segala ada pokoknya di Puncak-Cipanas, termasuk tempat wisata yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi, selain menginap. Saya dan keluarga tidak bosan-bosan untuk datang lagi," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017