Sekretaris Daerah Kota Bengkulu Marjon di Bengkulu, Kamis, menyebutkan, program pasar murah keliling ini juga bertujuan agar inflasi pada bulan puasa tetap terkendali.
"Saat Ramadhan, biasanya masyarakat ketakutan bahan pokok langka, akibatnya mereka menimbun barang sejak jauh hari, ini tidak kita inginkan," kata dia.
Pemerintah Kota Bengkulu bekerjasama dengan instansi terkait telah menyiapkan pasokan komoditas pokok yang paling dibutuhkan masyarakat. Komoditas pokok yang biasanya memicu inflasi ketika puasa dan menjadi perhatian pemerintah setempat, yakni beras, gula, cabai, tepung, dan daging.
"Kita memang selalu menyediakan pasar murah di kecamatan- kecamatan setiap gelaran seperti ini, namun hal itu ternyata belum menjangkau seluruh masyarakat. Belajar dari sana, kita buat pasar murah keliling," katanya.
Pemkot juga menyiapkan skema operasi pasar jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan harga di luar kewajaran. Namun, Marjon tetap meyakini skema tersebut tidak akan terjadi sebab Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berhasil menjaga kestabilan harga pada 2017.
"Selama triwulan I 2017, harga cabai turun cukup jauh, hingga kini berada di rentang Rp20.000-30.000. Ini membuktikan bahwa gerakan tanam cabai di Kota Bengkulu berhasil, begitu juga beras," ujarnya.
Pemerintah Kota Bengkulu juga mengimbau masyarakat agar memaknai ibadah puasa, yakni hidup tidak berlebihan dan menahan hawa nafsu, termasuk masalah konsumsi makanan.
Pewarta: Boyke LW
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017