Kepala Sub Bagian Humas RSUP Haji Adam Malik Masahadat Ginting di Medan, Kamis, mengatakan, operasi tersebut berlangsung selama enam jam, yakni mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.
Operasi yang dijalani balita itu, menurut dia, adalah operasi koreksi fraktur, yakni mengembalikan posisi tulang yang mengalami pergeseran ke posisi semula.
"Dalam operasi yang dilakukan tim dokter di bagian kepala Kirana, berhasil membersihkan darah yang membeku 200 CC, akibat mengalami luka dan terjadi pembengkakan," ujar Masahadat.
Ia menjelaskan, pascaoperasi yang dilakukan, Kirana banyak mengalami perubahan dan dia sudah bisa tersenyum, komunikasi, serta lancar meminum susu.
Selain itu, Kirana juga sudah mulai lincah bergerak dan tidur semakin nyenyak.
"Namun, Kirana yang baru selesai menjalani operasi yang ditangani dokter ahli bedah syaraf perlu banyak beristirahat untuk mengembalikan staminanya yang banyak terkuras," ucapnya.
Masahadat menambahkan, Kinara dirujuk dari RS Bhayangkara di Jalan Wahid Hasyim Medan ke RSUP Haji Adam Malik pafa Selasa (11/4) untuk menjalani operasi di bagian kepala.
"Tim medis yang melakukan operasi terhadap Kinara adalah dokter spesialis ahli bedah saraf, dan operasi dilakukan di lantai 3 ruang IGT RSUP H Adam Malik," katanya.
Sebelumnya warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, dikagetkan ditemuakan lima anggota keluarga ditemukan tewas pada Minggu pagi (9/4).
Kelima korban tewas adalah Rianto (40) dan isterinya Yani (35), dua anaknya Naya (14) dan Gilang Laksono (10) dan mertuanya bernama Marni (50).
Selain itu, puteri bungsu korban bernama Kirana (4) juga ditemukan kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS.
Temuan atas peristiwa itu berawal dari kecurigaan warga karena korban tidak kunjung ke luar rumah dan lampu di rumah korban terus menyala meski telah siang.
Setelah diperiksa, warga menemukan keluarga di rumah tersebut telah menjadi korban pembunuhan sehingga langsung melapor ke pihak kepolisian.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017