"Ada dua personel yang menyelam dan tim akan terus menyisir Kali Surabaya," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Abu Hasan, ditemui di lokasi kejadian.
Yontaifib-1 juga mengerahkan satu perahu karet yang dibantu personel Tim SAR gabungan terdari dari Polres setempat, BPBD, Koramil, Tagana, Dinas Perhubungan, hingga perangkat desa.
"Petugas terus mencari empat korban hilang dan mohon doanya agar segera ditemukan," ucapnya.
Hingga berita ini ditulis, empat korban belum ditemukan masing-masing atas nama Kusnari warga Balongbendo Sidoarjo(sebelumnya tertulis selamat), pasangan suami istri Nur Cholis dan Choirunnisa juga dari Balongbendo, dan Susriasih asal Tarik, Sidoarjo.
Sedangkan, enam korban selamat masing-masing atas nama Yudistira Ardi (34), Suci Nina (33) Prianto (45) ketiganya asal Balongbendo, Joko (45) asal Wringinanom, serta dua penarik perahu tambang Didin (23) dan Supriadi (65).
Kemudian, dua korban yang meninggal dunia yaitu Misah (45) asal Tarik, Sidoarjo, serta seorang warga setempat Ujang (53) asal Wringinanom.
"Pak Ujang ini warga yang tinggal di dekat lokasi kejadian dan biasanya memang menarik perahu tambang. Kebetulan sedang libur dan saat itu berusaha menolong korban, namun beliau sendiri juga jadi korban," katanya.
Dengan demikian, berdasarkan data yang dihimpun dari lokasi kejadian, jumlah penumpang yang menyeberang adalah sembilan orang, dua operator perahu, seorang warga serta tujuh unit sepeda motor.
Sementara itu, pantauan di lokasi kejadian hingga Kamis siang, ratusan warga dari Wringinanom, Gresik dan Balongbendo, Sidoarjo memadati lokasi sekitar terbaliknya perahu penyeberangan.
Meski sudah dipasang garis polisi, namun banyaknya warga yang berada di dekat lokasi cukup membuat petugas kesulitan meminta untuk menjauh.
Mobil petugas dari kepolisian, TNI, BNPB, BPBD, serta ambulans dan masih bersiap di lokasi.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017