Cirebon, Jabar (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menanggapi ledakan petasan yang terjadi di Gereja Santo Yusuf, Ambarawa, Jawa Tengah agar masyarakat tetap hati-hati dan memberikan kerja sama melalui pelaporan kecurigaan.
"Yang paling penting semua waspada, semua hati-hati. Kalau ada yang mencurigakan, laporkan ke kepolisian," kata Presiden ditemui usai menyaksikan pembagian kartu bantuan sosial di GOR Bima, Kota Cirebon, Jawa Barat pada Kamis petang.
Menurut Presiden, aparat keamanan sedang berupaya untuk memberantas ancaman teror dan radikalisme yang mengancam keselamatan masyarakat.
Jokowi menjelaskan dalam mengatasi hal itu tidaklah mudah dan perlu kerja sama bersama masyarakat.
"Negara kita ini besar. Saya kira, Densus, Polri, BNPT, sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengurangi dan menghilangkn hal-hal yang berkaitan dengan terorisme dan radikalisme," kata Kepala Negara.
Sebelumnya, terjadi ledakan yang diduga berasal dari petasan di dalam botol kaca di Gereja Santo Yusuf Ambarawa, pada Kamis siang.
Ledakan terjadi ketika sejumlah panitia paskah gereja tersebut sedang menyiapkan kursi untuk pelaksanaan misa Kamis Putih dalam tradisi gereja Katolik, Tri Hari Suci Paskah.
Petugas gereja juga melihat seseorang yang mencurigakan lari dari lokasi tersebut yang kemudian dikejar dan berhasil ditangkap.
Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Polisi tetap akan mendalami insiden yang diduga dilakukan pria yang mengidap gangguan jiwa.
Menurut keterangan kepolisian, saat ini pelaku berinisial MF (37) warga Bergas, Kabupaten Semarang tersebut masih diperiksa di Polsek Ambarawa.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017