Beirut (ANTARA News) - Tentara Suriah menyatakan serangan udara sekutu yang dipimpin Amerika Serikat pada Rabu menghantam cadangan gas beracun milik ISIS, melepaskan zat beracun, yang menewaskan ratusan orang, termasuk banyak warga.
Kejadian di provinsi Deir al-Zor, Suriah timur, itu membuktikan bahwa ISIS dan petempur terkait al Qaeda memiliki senjata kimia, kata pernyataan tentara, yang disiarkan pada Kamis oleh televisi negara Suriah.
Laporan itu tidak bisa segera dikaji secara mandiri.
Amerika Serikat meluncurkan peluru kendali jelajah ke arah pangkalan udara Suriah pada pekan lalu dalam menanggapi serangan gas racun mematikan di bagian barat negara itu, yang Washington salahkan pada pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Suriah dan sekutunya, Rusia, menyangkal Damaskus melancarkan serangan kimia. Moskow menyatakan gas beracun dalam kejadian pekan lalu di provinsi Idlib itu milik pemberontak.
Serangan Amerika Serikat terhadap pangkalan udara Suriah itu adalah yang pertama dilakukan Washington dengan sengaja dan membidik langsung pemerintah Suriah.
Negara adidaya itu secara terpisah melancarkan serangan udara terhadap ISIS di Suriah timur, demikian Reuters melaporkan.
(Uu.B002)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017