Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang (DPP PBB), Yusril Ihza Mahendra, menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus partainya terkait rencana penarikan Ketua Umum PBB, MS Ka`ban, dari pemerintahan saat ini. "Sebagai Ketua Dewan Syuro PP, saya hanya bisa memberi dan nasihat dan doa ke partai. Bukan kapasitas saya untuk memutuskan," kata Yusril di Gedung DPD RI di Senayan Jakarta, Jumat. Mengenai nasihat yang diberikan kepada partai, Yusril mengatakan, tidak akan menyampaikannya kepada publik. "Tugas saya sama dengan Wantimpres. Jadi, saya merahasiakan nasihat tersebut," katanya. Wantimpres yang dimaksudnya adalah Dewan Pertimbangna Presiden.Sementara itu, Ketua DPP PBB yang juga anggota DPR RI, Ali Mukhtar Ngabalin, meminta Ka`ban memilih empat opsi yang diputuskan dalam rapat PBB. Meski menjabat sebagai ketua umum di partai, Kaban tidak bisa berdiri sendiri, jika partai telah mengambil keputusan. "Ka`ban tidak bisa berdiri sendiri, keputusan ada di partai. Ini menjadi keputusan strategis partai sepanjang sejarah," katanya. Ngabalin mengatakan, DPP PBB tidak main-main dalam menetapkan keputusannya, karena partai telah dizalimi. "Kami tidak main-main terhadap keputusan DPP, karena kami merasa dianiaya dan dizalimi," katanya. Dia mendesak, harus ada kepastian sikap yang akan diambil Ka`ban. "Kami tidak mau ada menteri kami di dalam kabinet, tetapi kucing-kucingan dengan pemerintah," katanya. Rapat DPP PBB pada 9 Mei 2007 diputuskan empat opsi untuk MS Ka`ban. Pertama, MS Kaban mengundurkan diri dari posisinya di kabinet sebagai Menteri Kehutanan dengan ikhlas. Kedua, MS Kaban bila bertahan di kabinet harus non-aktif atau mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum PBB. Opsi ketiga, MS Kaban dipersilakan berada dalam kabinet, namun kendali partai dipegang oleh Wakil Ketua Umum. Opsi keempat, MS Ka`ban dipersilakan memilih, berada di dalam atau di luar kabinet. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007