Jakarta (Antara) – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) semakin gencar mengajak investor untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satunya dengan menghadiri acara Hotel Investment Conference - South Asia (HICSA) 2017 di Mumbai, India pada 5 - 6 April lalu.

Menurut Kepala Bidang Investasi dan Plh. Asdep Industri, Kementerian Pariwisata, Henky Manurung, pemerintah sangat serius menggandeng investor untuk membangun industri pariwisata di Indonesia. “Belum banyak yang tahu akan peluang potensi investasi di Indonesia. Untuk itu kita harus gencar agar para investor percaya terhadap industri pariwisata di Tanah Air, hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata Arief Yahya,” katanya kepada wartawan di kantor Kementerian Pariwisata pada Selasa (11/4).

Indonesia menargetkan 20 juta wisatawan mancanegara pada akhir tahun 2019. “Dengan makin banyaknya wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia, kita harus mempersiapkan pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang memadai untuk memenuhi kebutuhan mereka selama berada di Indonesia,” katanya.

Henky menceritakan, acara HICSA dihadiri lebih dari 500 orang delegasi yang bergerak di bidang bisnis pariwisata dan perhotelan yang berasal dari 20 negara berbeda. “Dan kebetulan Kementerian Pariwisata melalui Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata diundang sebagai respected guest di acara tersebut dan HVS selaku penyelenggara juga mencantumkan logo Wonderful Indonesia pada setiap media promosi pada event tersebut. Tentu momentum ini kita manfaatkan untuk menjaring investor baru,” sambungnya.

Pada pertemuan bisnis tersebut tim dari Kemenpar menawarkan peluang investasi di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas seperti Danau Toba, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur, Bromo – Tengger – Semeru, Mandalika Lombok, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai. Dengan total 9000 Ha ketersediaan lahan dan total investasi yang dibutuhkan sampai tahun 2019 senilai 20 juta USD.

Mengacu pada data yang ada, Henky yakin dengan pertumbuhan penanaman modal asing selama lima tahun terakhir sebesar 62,86 persen, event ini akan mampu menggerakkan investor asing dan Internasional Brand Hotel untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi mereka.

Selama acara berlangsung, Tim bertemu dengan beberapa investor seperti dari CG Corp Global, Hilton, Jumeirah Group, Brigade Hospitality, Taj Hotels Palaces Resort Safaris dan masih banyak lagi. “Dan pada dasarnya mereka sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Seperti Syafi syed, Chief Development Offricer, dari Jumeirah Group, mereka tertarik untuk berinvestasi di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan saat ini mereka memulai dengan pembangunan Hotel Jumeirah di Bali”.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017