Bandung (ANTARA News) - Longsor terjadi di kawasan Cipaku RT 03 RW 02 Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung pada Kamis sekitar pukul 04.15 WIB membuat akses jalan yang menghubungkan dua wilayah yakni RT 03 dan RT 04 terputus.
"Tadi Subuh sebelum adzan, ada suara gumuruh, dan tanah bergetar. saya langsung keluar melihat ternyata longsor," ujar salah satu warga RT 03/02 Dedi (67) di lokasi kejadian, Kamis.
Dedi menduga longsoran tersebut akibat rembesan air selokan yang berada tepat di lokasi longsor. Terlebih kontur tanah di wilayah yang masuk ke dalam Kawasan Bandung Utara tersebut, tidak stabil.
"Ini (longsor) udah yang kedua kalinya terjadi," kata dia.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, pasalnya saat kejadian, masih belum ada aktifitas dari warga. Namun satu bangunan semi permanen yang berada di samping jalan, ikut roboh.
Selain itu, jalur air selokan yang bermuara dari kawasan Ledeng pun terputus, sehingga membuat air langsung terjun ke pemukiman warga.
Di tempat yang sama, Camat Cidadap Yasa Hanafiah mengatakan, saat ini pihaknya akan membuat jalur khusus agar air dari selokan bisa dialirkan ke sungai yang letaknya di bawah lokasi longsoran.
"Kita akan memasang paralon untuk mengalirkan air ke sungai yang ada di bawah serta menyambungkan ke selokan yang terputus," kata dia.
Menurutnya, jika air tersebut dibiarkan, maka dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan. Apalagi jika hujan mengguyur wilayah Bandung bagian utara, akan membuat kontur tanah semakin tidak stabil.
Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait serta menyiagakan petugas keamanan. Terlebih terdapat lima rumah yang tepat berada di samping dan bawah longsoran.
"Langkah yang kita ambil kita minimal menyelamatkan warga dari dampak longsor, karena musim hujan masih berlangsung," kata dia.
Jalan penghubung sepanjang 50 meter dengan lebar 1,5 meter itu, kini tidak bisa dilalui oleh warga, dan mereka terpaksa harus memutar jika akan menuju jalan protokol.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017