Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mencoba teknik counter weight dengan menimbun endapan lumpur di sekitar lubang semburan lumpur di Porong kabupaten Sidoardjo yang diharapkan dapat menekan dan menutup secara bertahap semburan tersebut. "Inti teknik itu, lumpur yang keluar dicounter weight jadi desakan di sumur akan dicover dengan double dam," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto usai menjelaskan teknik tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor presiden Jakarta, Jumat. Menurut Djoko, teknik penutupan lubang lumpur tersebut sudah pernah dilakukan di Philipina dan berhasil dengan baik. "Presiden tadi menyambut baik presentasinya. Dan meminta teknologi sipil ini dibicarakan dulu dengan ahli-ahli di bidang geologi," katanya. Djoko dalam kesempatan itu, membawa ahli dari Jepang, Okumura yang merupakan presdir Katahira Engineering, dan pernah menerapkan teknik ini dalam menutup semburan lumpur di Philipina. Ahli teknik sipil dari Departemen Pekerjaan Umum (DPU) Junius Hutabarat mengatakan, teknik counter weight itu secara bertahap akan menciptakan keseimbangan di atas lubang semburan lumpur sehingga akan menekan dan menghentikan semburan. "Berapa lama semburan bisa dihentikan, kita tidak bisa memastikan. Harus dilihat kondisi luapannya," katanya. Sementara Okumura memperkirakan biaya penerapan teknik itu paling besar sekitar Rp600 miliar, tergantung dari besarnya diameter dam yang akan dibuat. "Itu estimasi awal. Kita masih harus berkonsultasi dengan tim ahli geologi," katanya. Djoko Kirmanto menambahkan, pihaknya akan merumuskan penerapan teknik ini lebih lanjut dalam waktu satu minggu. Hadir dalam kesempatan itu, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan Mensos Bachtiar Chamzah.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007