Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore bergerak menguat tipis sebesar satu poin menjadi Rp13.272, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.273 per dolar AS.
"Mata uang rupiah menguat walaupun hanya tipis, bertahan di bawah level Rp13.300 per dolar AS," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, terbatasnya ruang penguatan rupiah itu cenderung dalam jangka pendek, hal itu dikarenakan dalam waktu dekat ini fokus pelaku pasar akan tertuju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) putaran kedua.
"Debat cagub DKI Jakarta untuk pilkada putaran dua akan menandai dimulainya dominasi isu politik di pasar keuangan domestik," katanya.
Dari eksternal, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang masih berada di area positif juga turut menjadi salah satu faktor yang menopang mata uang domestik.
Terpantau harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,52 persen menjadi 53,68 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,60 persen menjadi 56,57 dolar AS per barel.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menamabahkan bahwa salah satu data ekonomi dari dalam negeri mengenai survei kegiatan dunia usaha pada triwulan pertama 2017 meningkat juga turut menjadi sentimen positif.
"Kondisi dalam negeri yang baik akan membuat daya tahan rupiah membaik meski dibayangi sentimen geopolitik global," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.298 dibandingkan hari sebelumnya (Selasa, 11/4) Rp13.282 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017