Surabaya (ANTARA News) - Empat tim yang lolos ke grand final kompetisi bola voli Proliga 2017 akan ditentukan pada babak "final four" putaran kedua di GOR Ctra Arena Bandung, 14-16 April.
"Sementara ini yang punya peluang besar untuk lolos ke Grand Final adalah Jakarta Elektrik PLN di bagian putri dan Jakarta Pertamina Energi di kelompok putra, karena mereka hanya memerlukan sekali menang," kata Direktur Proliga Hannya S. Surkatty yang dihubungi dari Surabaya, Rabu.
Ia menjelaskan hasil final four putaran pertama di Solo, 7-9 April lalu menempatkan juara bertahan putri Jakarta Elektrik PLN di puncak klasemen dengan nilai absolut sembilan yang merupakan poin akumulasi dari tiga kali menang tanpa kalah. Posisi berikutnya adalah putri Jakarta Pertamina, Jakarta PGN Popsivo dan Gresik Petrokimia.
Demikian pula putra Jakarta Pertamina menghimpun nilai sembilan dari tiga kali menang. Di peringkat kedua Palembang Bank Sumsel Babel diikuti juara bertahan Surabaya Samator dan Jakarta BNI di posisi buncit.
Hanny mengemukakan perhelatan putaran kedua di Bandung selain untuk menentukan tim yang lolos ke grand final, juga menjadi ajang perebutan gelar juara final four memperebutkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp30 juta masing-masing untuk putra dan putri.
Di Bandung pula akan dipilih pemain terbaik final four dengan total hadiah Rp150 juta. Namun untuk pemain terbaik sesungguhnya (Most Valuable Player) baru akan ditentukan pada laga grand final di GOR Among Rogo Yogyakarta, 23 April.
Meski peluangnya cukup berat, pelatih Surabaya Samator Ibarsyah Djanu Tjahyono masih memiliki rasa optimistis tim asuhannya bisa melangkah ke grand final.
"Kalau mau aman ya anak-anak harus mampu mengalahkan tiga tim lainnya. Tapi kalau hanya menang dua kali, masih harus hitung-hitungan peluang dengan dua tim terkuat lainnya," ujar dia.
Sementara itu pelatih putri Jakarta Elektrik, Tien Mei, menegaskan bahwa meskipun timnya hanya butuh sekali menang, ia tetap menginstruksikan anak-anak asuhannya menyapu bersih kemenangan seperti pada putaran pertama di Solo.
Pewarta: Indro Sulistyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017