Jakarta (ANTARA News) - Pelaku penyerangan Mapolres Banyumas, MID (22 tahun) diduga memiliki keterkaitan dengan penangkapan terduga teroris di Lamongan dan aksi penyerangan terhadap polisi di Tuban, Jawa Timur.
"Kami duga ada hubungannya dengan peristiwa di Lamongan dan Tuban, terutama di Lamongan karena ada salah satu pimpinan JAD yang ditangkap," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, di Jakarta, Rabu.
Komentarnya merujuk pada Zainal Anshori, terduga teroris yang ditangkap di Lamongan pada Jumat (7/4).
Zainal Anshori diketahui merupakan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Nusantara yang ditunjuk oleh tokoh ISIS di Indonesia Aman Abdurrahman yang kini mendekam di Lapas Nusakambangan.
Zainal Anshori juga ditengarai yang memberikan instruksi pada enam teroris di Tuban untuk menyerang aparat jika Anshori ditangkap.
"Setelah penangkapan Anshori, ada perintah untuk semua sel JAD untuk melakukan jihad sendiri-sendiri dengan targetnya kepolisian," kata Tito.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menduga MID ingin membalas dendam karena pimpinannya, Zainal Anshori ditangkap dan beberapa rekannya terbunuh dalam kontak senjata dengan polisi.
"Pimpinannya ditangkap, temannya meninggal sehingga dia melakukan pembalasan," paparnya.
Sementara dari rumah kediaman MID yang telah digeledah oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga disita sejumlah barang bukti diantaranya bahan pembuatan bom.
"Di rumahnya ditemukan rangkaian bom, ada upaya membuat bom panci. Dia bagian dari pendukung ISIS," katanya.
Sebelumnya terjadi peristiwa penyerangan seorang pria tak dikenal ke Mapolres Banyumas, Jawa Tengah pada Selasa (11/4) pagi.
Pelaku yang berinisial MID (22 tahun) mengendarai sepeda motor masuk ke gerbang mapolres dan menabrak seorang anggota polisi, Aiptu Ata Suparta. Setelah motornya jatuh, pelaku lari dan mengeluarkan parang dan membacok Bripka Karsono yang berusaha menolong Aiptu Ata Suparta.
Bripka Karsono pun terkena sabetan parang di lengan kanannya.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017