Jakarta (ANTARA News) - Pengamat pasar uang memproyeksikan pergerakan mata uang ruiah terhadap dolar AS di pasar valas domestik pada Rabu ini akan bergerak dalam kisaran terbatas.

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa di tengah sentimen eksternal yang cenderung kurang kondusif dan sentimen dari dalam negeri mengenai fundamental ekonomi nasional yang kuat membuat investor "wait and see".

"Sentimen yang bervariasi itu akan membuat fluktuasi rupiah di pasar valas bergerak dalam kisaran terbatas," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, sentimen dalam negeri terlihat masih mendominasi sehingga potensi rupiah untuk menguat masih terbuka meski dibayangi sentimen negatif eksternal.

"Situasi dalam negeri yang kondusif akan memicu investor masih menempatkan dananya ke aset mata uang berdenominasi rupiah," katanya.

Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.270-Rp13.300 per dolar AS pada Rabu (12/4) ini. Diharapkan, sentimen eksternal yang negatif itu tidak berkepanjangan sehingga membuka peluang bagi rupiah terapresiasi lebih tinggi.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa penguatan sejumlah harga komoditas yang dimotori oleh harga minyak mentah dunia akan menopang mata uang rupiah.

Terpantau harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,21 persen menjadi 53,51 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,21 persen menjadi 56,35 dolar AS per barel.

"Kenaikan harga minyak itu seiring permintaan Arab Saudi kepada OPEC untuk melanjutkan pemangkasan produksi hingga enam bulan ke depan," katanya.

Tercatat, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Selasa kemarin (11/4), bergerak melemah tipis sebesar satu poin menjadi Rp13.275, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.274 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017