Pekanbaru (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia telah mendeklarasikan untuk mengalokasikan lahan seluas sembilan juta hektar untuk hutan tanaman di seluruh Nusantara, dengan tujuan untuk mempertahankan kelestarian hutan alam. Menteri Kehutanan MS Kaban dalam acara "Indonesia Menanam" di Kampus Universitas Riau (Unri), Pekanbaru, Jumat, mengatakan hal itu terkait dengan target dari Departemen Kehutanan dimana ke depannya industri pulp and paper di Indonesia tidak lagi menggunakan hutan alam. Hal itu terkait dengan target pemerintah untuk menjadikan negara Indonesia produsen bubur kertas dan kertas peringkat kelima hingga ketiga besar di dunia. Ia menjelaskan apabila sebanyak sembilan juta hektar lahan bisa ditanami, maka Indonesia akan menjadi produsen dari hutan tanaman terbesar dan Provinsi Riau akan menjadi salah satu wilayah yang memberikan kontribusi besar dalam hutan tanaman. "Dalam mengalokasikan lahan untuk hutan tanaman tersebut pemerintah menggunakan indikator lahan yang boleh dan tidak boleh dijadikan hutan tanaman, di antaranya lahan yang sudah tidak produktif lagi," katanya. Kaban menambahkan pada saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara penanam hutan terbesar di dunia dan memiliki target perencanaan untuk itu, di antaranya hingga penanaman harus mencapai lima hingga enam juta hektar pada tahun 2009. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pemerintah menanggapi serius masalah degradasi dan deforestasi, terlihat dari tengah dibuatnya 50 unit taman nasional se-Indonesia dengan mengalokasikan sebesar 30 juta hektar lahan. Dari 50 unit tersebut salah satunya adalah Taman Nasional Tesso Nilo di Pelelawan, Riau, yang hingga saat ini tengah dicanangkan perluasannya untuk kawasan konservasi gajah. (*)
Copyright © ANTARA 2007