Dan, kami siap menanggung semua risiko itu."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyatakan pihaknya tidak akan surut dan terpengaruh dalam berbagai penanganan kasus koruspi, meskipun telah terjadi tragedi teror terhadap penyidik Novel Baswedan.
"Kami pastikan KPK tidak akan surut dan tidak akan terpengaruh oleh teror ini. Seluruh pimpinan KPK serta seluruh pegawai KPK akan terus berjuang dalam pemberantasan korupsi dengan terus melanjutkan proses penanganan perkara-perkara yang sedang ditangani," ujarnya kepada pers di Gdung KPK, Jakarta, Selasa.
Menurut Agus, apabila tujuan teror tersebut berkaitan dengan penanganan kasus perkara, maka itu salah sasaran.
"Kami lah sebagai pimpinan KPK yang bertanggung jawab terhadap segala langkah upaya penanganan perkara pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh penyidik-penyidik KPK, termasuk Novel maupun penyidik-penyidik yang lain yang bekerja berdasarkan perintah kami," ujarnya.
Ia pun menimpali, "Dan, kami siap menanggung semua risiko itu."
Agus menyampaikan bahwa pimpinan KPK juga telah mengevaluasi dengan memastikan upaya untuk meningkatkan pengamanan bagi segenap pegawai KPK.
"Tidak hanya bagi pegawai yang rentan menerima teror menjadi target dari sasaran pihak-pihak yang terancam, tetapi secara proporsional juga pengamanan untuk seluruh personel KPK," ucap Agus.
Terkait tragedi yang menimpa Novel, Agus mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). (Baca juga: Polri perintahkan Kapolda Metro selidiki kasus air keras Novel Baswedan)
"Bahkan, di Rumah Sakit kami sudah bertemu dengan Kapolda Metro Jaya dan Kapolres Jakarta Utara untuk meminta mengusut kasus ini secara tuntas. KPK akan memberikan bantuan informasi yang kami miliki, mudah-mudahan segera bisa diselesaikan," demikian Agus Rahardjo.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras sepulang shalat subuh di kawasan rumahnya pada Selasa. (Baca juga: Penyidik Novel Baswedan disiram air keras sepulang shalat subuh)
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017