Chicago (ANTARA News) - Detroit Pistons hanya membutuhkan satu kemenangan lagi melaju ke putaran final Wilayah Timur kompetisi basket NBA setelah mencatat kemenangan 81-74 atas tuan rumah Chicago Bulls, Kamis (Jumat WIB).
Dengan kemenangan tersebut, Detroit yang merupakan juara 2004, sudah memimpin 3-0 dari pertandingan yang menggunakan sistem tujuh terbaik (best of seven) itu.
Dalam sejarah NBA, tidak ada satu pun klub mampu mengejar ketinggalan setelah ketinggalan 0-3.
Tayshawn Prince tampil sebagai topskor Detroit dengan mencetak 23 angka, disusul Chaunchey Billups dengan 21 angka, 17 diantanya diraih pada babak kedua saat timnya berhasil melaju untuk mengejar ketinggalan 19 angka.
Richard Hamilton dan Rasheed Wallace juga tampil mengesankan ketika kedua pemain sama-sama menyumbang 16 angka.
Pada pertandingan keempat, Minggu (Senin WIB), Detroit dipastikan akan berusaha untuk menuntaskan perlawanan Chicago sekaligus untuk menyapu bersih dengan empat kemenangan tanpa balas.
"Kami akan tampil agresif sejak dari awal pada pertandingan nanti dan berharap bisa menampilkan permainan terbaik agar lolos," kata Billups usai pertandingan.
Pistons telah memenangi tujuh pertandingan playoff secara beruntun, termasuk saat menyingkirkan Orlando Magic, juga dengan skor 4-0 di babak pertama.
Sementara bagi Bulls, inilah untuk pertama kalinya mereka langsung tertinggal 0-3 di pertandingan playoff, sejak disapu bersih Boston Celtics pada 1981.
Bagi Bulls, hasil tersebut merupakan anti klimaks dari penampilan mereka sebelumnya di babak pertama ketika berhasil mempermalukan juara bertahan Miami Heat dengan skor telak 4-0.
Saat menghadapi Pistons, Bulls sempat memimpin lebih dulu dengan skor telak 49-30 ketika babak kedua baru berjalan satu menit 33 detik.
Namun kebangkitan Pistons diawali dengan aksi "dunk" Prince yang menyambut umpan Billups dan membuat timnya memperkecil selisih ketinggalan menjadi 50-55 saat kuarter ketiga tersisa dua menit 40 detik.
Pada kuarter keempat, Pistons untuk pertama kalinya mulai berbalik memimpin 62-61 berkat lemparan Wallace dari arah kanan lapangan.
"Saya sadar dari awal bahwa bahwa mereka akan tampil agresif. Pada awal babak kedua, kami sudah tertinggal dengan selisih 16 angka. Yang harus kami lakukan menghentikan mereka dengan melakukan lemparan-lemparan jitu," kata Billups dikutip AFP.(*)