Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, memperkirakan, jumlahnya sekitar dua juta kendaraan.
"40 persen mobil dan 60 persen sepeda motor. Kendaraan itu setiap hari bergerak di Kota Bekasi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana, di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, jumlah kendaraan itu lebih dari separuh populasi masyarakat Kota Bekasi yang saat ini mencapai 3,5 juta jiwa.
"Artinya, mayoritas masyarakat Kota Bekasi saat ini beraktivitas dengan berkendara. Sehingga wajar bila beberapa kawasan macet," katanya.
Kemacetan di sana diketahui ada di 19 titik kemacetan, di antaranya Jalan Perjuangan, Bekasi Utara, Jalan Joyomartono, Bekasi Timur, dan setiap hari libur ada di Jalan Lingkar Utara, Bekasi Utara, serta Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.
"Jumlah kendaraan yang banyak ini menjadi salah satu faktor pemicu kemacetan di Kota Bekasi sebagai kawasan dengan pembangunan yang pesat serta domisilinya yang bersebelahan dengan ibukota Jakarta," ujarnya.
"40 persen mobil dan 60 persen sepeda motor. Kendaraan itu setiap hari bergerak di Kota Bekasi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana, di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, jumlah kendaraan itu lebih dari separuh populasi masyarakat Kota Bekasi yang saat ini mencapai 3,5 juta jiwa.
"Artinya, mayoritas masyarakat Kota Bekasi saat ini beraktivitas dengan berkendara. Sehingga wajar bila beberapa kawasan macet," katanya.
Kemacetan di sana diketahui ada di 19 titik kemacetan, di antaranya Jalan Perjuangan, Bekasi Utara, Jalan Joyomartono, Bekasi Timur, dan setiap hari libur ada di Jalan Lingkar Utara, Bekasi Utara, serta Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.
"Jumlah kendaraan yang banyak ini menjadi salah satu faktor pemicu kemacetan di Kota Bekasi sebagai kawasan dengan pembangunan yang pesat serta domisilinya yang bersebelahan dengan ibukota Jakarta," ujarnya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017