"Novel sudah lima kali mendapat ancaman. Tapi kami percaya, menegakkan kebenaran melawan korupsi itu akan berhadapan dengan tantangan," kata Anies seusai menjenguk Novel di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa.
Meskipun kerap mendapat ancaman, Anies meyakini hal itu tidak akan mengendorkan perlawanan Novel terhadap korupsi. Anies menyebut perjuangan Novel sama dengan perjuangan para pendahulunya.
"Kami akan meneruskan perjuangan orang tua kami. Dulu orang tua kami bertarung untuk Republik, sekarang kami bertarung menjaga Republik agar tetap bersih. Novel berada di garda terdepan untuk berhadapan dengan para koruptor," tuturnya.
(Baca juga: Kronologi penyiraman air keras ke Novel Baswedan versi ketua RT)
Karena itu, Anies yang merupakan sepupu Novel menyatakan dia sekeluarga akan mendukung Novel sepenuh hati. Dia percaya Novel adalah sosok yang tangguh dan kuat serta dapat menghadapi semua tantangan dan ancaman.
Anies datang ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading saat Novel sedang menjalani operasi. Menurut Anies, prosedur operasi dengan pembiusan total itu untuk membersihkan cairan kimia yang ada di menempel di tubuh Novel seperti tangan, kulit muka dan mata.
Anies juga menceritakan kronologis kejadian yang menimpa Novel berdasarkan penuturan teman-temannya yang ada di masjid tempat Novel hendak melaksanakan shalat Subuh.
"Tadi saya mengobrol dengan teman Novel. Saat kejadian Novel dilempar air keras dengan cangkir. Lalu dia lari ke masjid dan membasuh mukanya tetapi tetap luka. Luka paling parah mata sebelah kiri," katanya.
Novel mengalami penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal saat hendak shalat subuh di Masjid Al-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Saat ini, Novel dipindahkan ke rumah sakit spesialis mata Jakarta Eye Center (JEC), Menteng Jakarta Pusat.
(Baca juga: Sembuhkan mata, Novel Baswedan dipindah ke JEC )
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017