Jakarta (ANTARA News) - Wakapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Syafruddin meminta agar Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Iriawan segera menginvestigasi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
"Hari ini, saya perintahkan Kapolda Metro untuk mendatangi TKP dan menginvestigasi secepatnya dan mengungkap," kata Syafruddin di Istana Negara Jakarta, Senin.
Pada hari ini sekitar pukul 05.10 WIB, penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya.
"Semua sudah diamankan. Nanti Pak Kapolda yang memimpin investigasi," tambah Syafruddin.
Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Iriawan di tempat yang sama juga menyatakan bahwa polisi saat ini sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Sedang kita tangani dalam lidik. Olah TKP sudah tadi pagi oleh Kapolres, sekarang Dirkrimum (Direktur Kriminal Umum) saya perintahkan ke sana. Beberapa saksi di TKP kita lakukan pemeriksaan awal," kata Iriawan.
Ada dua saksi yang diperiksa hari ini.
"Dari Keterangan saksi, ada dua orang pakai kendaraan motor. Pagi-pagi setelah sholat subuh kepada saudara Sovel. Itu saja yang dilihat saksi-saksi. Nanti kita akan dalami lagi dari berbagai informasi yang ada di TKP," tambah Iriawan.
Ia juga mengaku akan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading untuk menengok Novel.
"Kita sedang dalam penanganan nanti masalah air kerasnya, yang jelas kita selamatkan dulu yang bersangkutan. Nanti saya ke rumah sakit juga, kita lihat juga keadaan saudara Novel Baswedan, saya minta penanganan maksimal dari pihak rumah sakit untuk menangani secara optimal ya. Kemudian Kapolres dan Dirkrimum sudah olah TKP," ungkap Iriawan.
Air keras itu menurut Iriawan ditempatkan dalam wadah cangkir.
"Alatnya ada cangkir, percikan (air keras) masih ada tapi secara keseluruhan sudah disiramkan," jelas Iriawan.
Menurut Iriawan, air keras itu mengenai mata dan pipi kanan dan kiri.
"Matanya sedang diperiksa apa ada kerusakan," ungkap Iriawan.
Novel pun tidak melihat ciri lain dari dua pelaku penyerangannya itu.
"Saudara Novel ditanya oleh saya menyampaikan hanya ada dua orang saja. Pagi-pagi tiba-tiba berhenti di depan dia menyiramkan air keras itu. ciri-ciri fisiknya belum ada," tambah Iriawan.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017