Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah komisioner Komisi Pemilihan Umum menyampaikan laporan tugas dan kerja institusi tersebut kepada Presiden Joko Widodo dengan menyerahkan lima buku.
"Yang pertama buku tentang Pemilihan Legislatif 2014, kedua buku tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014, ketiga buku Pilkada Serentak 2015-2017, dan keempat buku tentang inovasi-inovasi yang sudah dilakukan KPU periode 2012-2017," kata Ketua KPU RI Juri Ardiantoro ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, usai menghadap Presiden, Senin.
Menurut Juri, laporan tersebut berisi mengenai upaya KPU membangun transparansi dalam Pemilu, kemudian upaya meningkatkan kapasitas penyelenggara Pemilu, dan upaya memperjuangkan kelompok minoritas yang berpotensi terdiskriminasi dalam Pemilu seperti kelompok difabel maupun perempuan.
Kemudian, KPU melaporkan sejumlah inovasi yang telah dilakukan dilakukan seperti strategi penggunaan teknologi informasi dalam pemilu.
Selain laporan tertulis, KPU memberikan buku kelima yang berisi foto-foto Pemilu kepada Presiden yang "merekam" penyelenggaraan serta keunikan-keunikan yang terjadi saat "pesta demokrasi".
Kepada Presiden Jokowi para komisioner KPU turut menyampaikan persiapan Pilkada yang akan dilakukan pada 2018 dan persiapan Pemilu Serentak 2019.
"Kami tadi menyampaikan beberapa persiapan yang dilakukan oleh KPU saat ini untuk bisa dilanjutkan oleh KPU yang akan datang serta menghimbau kepada DPR dan pemerintah untuk segera menyelesaikan pembahasan rancangan undang-undang penyelenggaraan pemilu supaya persiapan Pemilu 2019 nya bisa segera di mulai," kata Juri.
Juri mengatakan KPU berkomitmen kuat kepada pemerintah dan masyarakat untuk mendukung penguatan kelembagaan.
"Jadi KPU harus kuat, mandiri, dan bisa menjadi fasilitator bagi para peserta pemilu yang berjuang meraih kekuasaan," kata Juri.
Menurut Juri, Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada KPU dalam menjalankan tugas selama tahun.
Saat pertemuannya dengan Jokowi, KPU mengatakan Presiden diskusi mengenai konsep waktu pemilu serentak pada hari yang sama.
Juri menjelaskan institusinya berdiskusi mencari pilihan konsep terbaik dalam Pemilu serentak pada hari yang sama dengan lima kali pemilihan termasuk memilih presiden agar tidak rumit.
"Ini situasi yang dilematis sehingga Presiden mengajak diskusi kita untuk bagaimana mengefektifkan pemilu serentak ini dan menutup celah kemungkinan terjadinya masalah dalam konsep keserentakan," kata Juri.
Sebanyak dua dari tujuh komisioner KPU 2012-2017 akan kembali menjabat untuk periode 2017-2022 yaitu Arief Budiman dan Hasyim.
Sementara lima komisioner KPU yang baru yaitu Evi Novida Ginting Manik, Ilham Saputra, Pramono Ubaid Tanthowi, Wahyu Setiawan dan Viryan.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017