Yogyakarta (ANTARA News) - Setelah sempat tertunda sekitar satu bulan, rencana perjalanan Shinta Utami, penyandang disabilitas berkursi roda untuk menempuh perjalanan Yogyakarta-Jakarta akhirnya dimulai dari Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin.
Perjalanan selama sekitar 20 hari tersebut dilepas secara resmi oleh Staf Ahli Wali Kota Yogyakarta Bidang Perekonomian dan Pembangunan Bejo Suwarno didampingi pejabat terkait, yaitu Kepala Dinas Sosial Hadi Muchtar.
Menurut Shinta, perjalanannya ke Jakarta tertunda karena mengalami kesulitan saat memodifikasi kursi roda yang akan digunakan sehingga perjalanan untuk mengkampanyekan kepekaan masyarakat terhadap keberadaan penyandang disabilitas baru bisa dilakukan saat ini.
Sebelumnya, Shinta berencana melakukan perjalanan pada awal Maret dengan kursi roda beroda dua. Ia kemudian memodifikasi kursi roda yang digunakannya sehingga memiliki tiga roda.
Kursi roda tersebut digerakkan dengan menggunakan bantuan semacam tuas sehingga tidak perlu lagi memutar roda yang ada di kursi roda.
Sebelum melakukan perjalanan berkursi roda dari Yogyakarta ke Jakarta, penyandang disabilitas berusia 32 tahun itu sempat melakukan perjalanan keliling Indonesia seorang diri menggunakan sepeda motor yang telah dimodifikasi.
"Dari pengalaman sebelumnya, saya percaya bahwa orang Indonesia memiliki empati dan tidak sungkan membantu sesama. Saya pun yakin, hal ini akan terjadi selama perjalanan saya sekarang," katanya.
Selain menyiapkan kursi roda yang telah dimodifikasi, Shinta juga melakukan sejumlah persiapan di antaranya membangun jejaring dengan berbagai komunitas penyandang disabilitas di kota-kota atau daerah yang akan ia lalui.
Rute yang akan ditempuh yaitu, dari Yogyakarta melalui Kebumen, Purwokerto, Brebes, Cirebon, Karawang, Bekasi, dan masuk ke Jakarta untuk finis di Monumen Nasional.
Setiap hari, ia menargetkan mampu berjalan sejauh 27 kilometer sehingga jarak Yogyakarta-Jakarta bisa ditempuh dalam waktu sekitar 20 hari.
Selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyandang disabilitas, Shinta juga berharap, perjalannya tersebut menginspirasi penyandang disabilitas lain agar lebih percaya diri dan mandiri serta mendorong pemerintah memenuhi hak penyandang disabilitas.
"Saya memilih Yogyakarta sebagai titik keberangkatan karena Yogyakarta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pemenuhan hak penyandang disabilitas," katanya.
Sedangkan Bejo Suwarno yang melakukan pelepasan berharap, tujuan yang diharapkan Shinta dalam perjalanan ke Jakarta tersebut tercapai. "Kami memberikan apresiasi dan semoga perjalanan lancar serta menginspirasi banyak pihak," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017