Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, mengatakan, pemanduan kapal di Selat Malaka memliki fungsi strategis terhadap keamanan, harga diri bangsa, dan nilai ekonomis.
Dia katakan itu seusai meresmikan Pelayanan Jasa Pemanduan Selat Malaka dan Selat Singapura di Harbour Bay Batam, Senin.
Operator pemandu kapal asing dan domestik dipercayakan pada PT Pelayaran Indonesia I (Pelindo I). Pemanduan terhadap kapal-kapal di Selat Malaka akan dilakukan setiap bulan pada sekitar 2.220 kapal.
Baca juga: (TNI AL selamatkan "muka" Indonesia di Selat Malaka)
Baca juga: (Singapura puji TNI AL berhasil membuat aman Selat Malaka)
"Harapan kami Pelindo I bisa bekerjasama dengan perusahaan internasional yang berpengalaman termasuk untuk promosi Kuala Tanjung yang akan diresmikan pertengahan tahun ini," kata dia.
Komitmen pemerintah Indonesia untuk melaksanakan pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang siap dalam melaksanakan pemanduan pada wilayah itu.
Sementara itu Direktur Utama PT Pelindo I, Bambang Cahyana, mengatakan, saat ini sudah disiapkan 40 tenaga pandu, kualifikasi pandu laut dalam yang akan bertugas di Selat Malaka dan selat Singapura.
"Melihat banyaknya kapal yang lewat, tenaga pandu yang dibutuhkan banyak. Bila itu masih kurang, Pelindo 2, 3, 4 siap mendukung tenaga. Setiap kapal dibutuhkan dua pemandu," kata dia.
Baca juga: (KKP tangkap kapal asing di Selat Malaka)
Baca juga: (Menhub luncurkan pemanduan kapal di selat)
Pewarta: Larno
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017