“Saya sangat terharu dan sepertinya tidak sadar bahwa saya baru saja memenangi piala keempat Monterrey,†ujar Pavlyuchenkova. “Sebagian orang hanya punya empat piala secara total, dan saya punya empat dari sini! Ini sangat spesial dan punya tempat spesial di hati saya. Ini tempat saya pertama kali memenangi gelar – dan sejak saat itu saya sudah memenangi tiga piala lainnya!â€
Pavlyuchenkova memanfaatkan keuntungan ketika dia mendapat break pada set pembuka yang ketat pada set point pertamanya.
“Bermain di final melawan petenis nomor satu di dunia sudah terasa istimewa, karena semua orang ingin bersaing melawan sang nomor satu,†ujarnya. “Anda tidak akan mendapat banyak kesempatan untuk melakukannya, jadi ini adalah satu kesempatan untuk saya hari ini. Mengalahkannya terasa hebat,†lanjutnya sebagimana dikutip AFP.
Kerber, yang memperoleh kembali peringkat pertamanya pada Maret ketika Serena Williams harus absen akibat cedera, bermain di babak final pertamanya pada 2017.
Ia berusaha memenangi game ketiga set kedua yang menegangkan dengan mematahkan servis lawannya untuk memimpin 4-2 dan melanjutkannya untuk menyamakan kedudukan.
Pavlyuchenkova mengakui ia merasakan tekanan pada set kedua, tetapi ia menemukan ekstra cadangan energi untuk dimanfaatkan ketika ia melaju untuk memimpin 5-0 pada set ketiga dan melakukan servis untuk menyudahi pertandingan dengan meraih gelar kesembilan dalam karirnya, hanya dalam waktu kurang dari dua jam.
Ini adalah kedua kalinya Pavlyuchenkova mengalahkan Kerber di final Monterrey. Ia menundukkan petenis Jerman itu pada 2013 ketika ia menambahkan mahkota ketiganya setelah kemenangan pada 2010 dan 2011.
(mu)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
