Jakarta (ANTARA News) - Dalam sebuah film horor, acapkali dilakukan upacara ritual di lokasi syuting untuk meminta izin dari "penghuni" tempat yang dikenal angker tersebut, tidak terkecuali di film "Malam Jumat Kliwon" yang rencananya akan dirilis tanggal 31 Mei. "Kami melakukan syuting di daerah pemakaman Karet Bivak selama tiga bulan. Sebelum syuting kami melakukan ritual oleh Sujiwo Tedjo, untuk minta izin," kata produser "Malam Jumat Kliwon" Shanker di Jakarta, Kamis. Shanker yang telah beberapa kali memproduksi film horor tersebut tidak asing dengan ritual itu meskipun baru kali ini menggunakan jasa Sujiwo Tedjo. Sebelumnya ia menggunakan jasa Ki Joko Bodo untuk film horor "Hantu Jeruk Purut". Film yang antara lain dibintangi oleh aktris muda Gracia Indri dan Debby Christie itu mengisahkan tentang empat orang anak muda yang tersesat ke daerah asing dan menemui pembantaian yang dilakukan oleh arwah penasaran seorang perempuan yang mati dibunuh karena diduga tukang tenung. Sebelum peluncuran film, sebuah buku berjudul sama dengan filmnya diluncurkan terlebih dahulu di Coffee Club, Plasa Senayan Jakarta, Kamis sore, yang diadaptasi dari skrip asli oleh Yennie Hardiwidjaja. "Kalau di film banyak bahasa gambarnya, di buku ini saya banyak menambahkan detail bagi pembaca," ujar Yennie tentang modifikasi yang dilakukannya. Menerbitkan buku terlebih dahulu daripada rilis filmnya itu mungkin ide promosi yang baru dilakukan oleh Shanker, mengingat biasanya buku diterbitkan setelah filmnya beredar di bioskop. Sementara itu, Gracia Indri yang wajahnya dapat dilihat antara lain dalam sinetron "Bidadari" memaparkan pengalamannya membintangi film horor thriller "Malam Jumat Kliwon" yang disutradarai oleh Koya Pagayo yang sebelumnya menyutradarai film serupa "Hantu Jeruk Purut". "Saya tertarik ikut di film ini karena ceritanya bagus dan karena sutradaranya Koya Pagayo. Siapa yang gak mau main di film dia, coba?" tanyanya retoris. Namun, ia mengaku bahwa ia tidak menemui hal-hal aneh semisal bertemu dengan hantu di lokasi syuting tersebut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007