Medan (ANTARA News) - Puluhan siswa dari berbagai sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Medan, Kamis, mendatangani Balaikota dan gedung DPRD Kota Medan, menuntut pembatalan hasil ujian nasional (UN) yang telah dilangsungkan di daerah itu belum lama ini. Mereka menilai UN hanya untuk gagah-gagahan sekaligus untuk memenuhi ambisi para elit di lingkungan instansi yang mengurusi masalah pendidikan, terutama dengan ditemukannya bukti-bukti bahwa pelaksanaan UN dipenuhi berbagai kecurangan yang hanya ditujukan untuk mendongkrak hasil akhir. "Karenanya kami minta hasil UN yang baru lalu dibatalkan dan selanjutnya UN dihapuskan dari kurikulum nasional," ujar Budiman, salah seorang siswa SMK saat berunjukrasa di DPRD Kota Medan. Menanggapi tuntutan para siswa, anggota DPRD Kota Medan yang juga praktisi pendidikan Drs. H. Adi Munasip, MM mengaku sependapat dengan tuntutan penghapusan UN. Menurut anggota Komisi B DPRD Kota Medan itu, UN sesungguhnya tidak bisa mengukur kemampuan anak secara baik dan benar. "UN dilaksanakan secara tidak proporsional karena tanpa mempertimbangkan berbagai perbedaan yang ada antara satu daerah dengan daerah lain, baik secara infrastruktur maupun geografis. Jadi bagaimana mungkin kita bisa mengukur dan menyamaratakan kemampuan anak di setiap kabupaten/kota," katanya. Dengan penghapusan UN, ia berharap pemerintah pusat selanjutnya memberikan kesempatan kepada daerah untuk melakukan ujian sendiri sekaligus menentukan kelulusan siswanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007