Penayangan perdana film animasi Sony "Smurfs: The Lost Village" hasilnya tak berarti, hanya 14,1 juta dolar AS, menjauhkan harapan untuk membangkitkan "The Smurfs 2" (2013) yang perolehannya 347,5 juta dolar AS, mengecewakan untuk film berbiaya hingga 105 juta dolar AS.
Hasil penayangan film Smurf yang baru jauh di bawah film pertama "The Smurfs" (2011), yang menjanjikan dengan pendapatan kotor 563,7 juta dolar AS secara global. Namun minat terhadap film itu pudar di sekuel-sekuel selanjutnya.
Kalau Smurfs gagal membangkitkan kegembiraan, film DreamWorks Animation dan Fox "The Boss Baby" berhasil menduduki peringkat pertama box office Amerika Utara dua pekan berturut-turut, meraup 26,3 juta dolar AS untuk menambah penghasilan domestik menjadi 89,4 juta dolar AS.
"Beauty and the Beast" dari Disney menyusul dengan hasil 25 juta dolar AS, menambah penghasilan kotornya menjadi 432,3 juta dolar AS.
Analis box office menyalahkan ramainya film keluarga sebagai penyebab penghasilan rendah Smurf. "Mereka seharusnya menunggu beberapa pekan untuk menayangkannya," kata Jeff Bock, analis dari Exhibitor Relations.
Bock siap menulis obituari mengenai sekuel itu, mengatakan, "Studio besar tidak menayangkan film animasi dengan hasil 14 juta dolar AS dan mengharapkan punya sekuel."
Sementara itu, "The Fate of the Furious," bagian terakhir dari kronik pembantaian kendaraan Universal, akan tayang di bioskop Jumat. Menurut perkiraan film itu akan mendominasi penjualan tiket dan meraup 100 juta dolar AS pada pemutaran perdana.
"Itu menjulang tinggi di cakrawala," kata Paul Dergarabedian, analis media senior di ComScore.
"Itu akan menjadi pemutaran perdana yang dahsyat," katanya sebagaimana dikutip Variety.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017