"Pernyataan itu disampaikan karena hingga kini belum ada satu pun bakal calon gubernur selain pak Ridwan Kamil yang sudah mendeklarasikan pencalonannya," kata dia, di Purwakarta, Minggu.
Ia menganggap hal tersebut merupakan hal yang wajar, dan sudah biasa dalam percaturan politik. Sehingga itu tidak terlalu ditanggapi secara serius.
"Beliau (Ridwan Kamil) kan sudah deklarasi, jadi wajar berkata begitu (menantang kompetisi Pilgub). Saya mah kan belum (deklarasi), jadi sebenarnya sampai saat ini saya tidak menganggap punya saingan," kata dia.
Dedi yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jabar mengatakan, Pilgub Jabar akan digelar tahun depan. Karenanya, untuk saat ini dirinya memilih untuk fokus terlebih dahulu memberikan karya sosial yang bermanfaat untuk masyarakat.
Pria yang selalu memakai Iket Sunda ini sebenarnya telah didukung pengurus dan kader Partai Golkar dari berbagai daerah di Jawa Barat untuk maju pada Pilgub Jabar.
Tetapi dirinya belum mau menyatakan sikap untuk maju pada Pilgub nanti. Hal tersebut diserahkan sesuai dengan mekanisme partai seperti Rapimda Provinsi dan lain-lain.
Sementara itu, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengajak Dedi Mulyadi berkompetisi pada Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pilgub Jabar 2018 saat Deklarasi Baraya Ridwan Kamil Purwakarta pada Jumat (7/4) malam.
Ia mengatakan, selama menjabat Wali Kota Bandung dirinya telah mengerjakan apa yang semestinya dikerjakan sebagai kepala daerah. Begitu juga Dedi Mulyadi, telah mengerjakan tugasnya selama menjabat Bupati Purwakarta.
"Saya kerjakan apa yang harus saya kerjakan. Pak Dedi selesai (masa jabatannya pada 2018). Saya juga selesai. Lalu kursi gubernur kosong kan, jadi ini mah seperti kompetisi," katanya.
Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017