Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) merencanakan kenaikan harga elpiji tabung berkapasitas 12 kg pada akhir tahun 2007.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal di Jakarta, Kamis, mengatakan kenaikan akan dilakukan setelah program konversi minyak tanah ke elpiji sudah berjalan dengan baik di masyarakat.
"Hitungannya, kalau minyak tanah yang sudah dikonversi mencapai 300.000 kiloliter. Angka itu kami targetkan bisa dicapai akhir tahun ini," katanya.
Menurut dia, kenaikan sudah mendesak dilakukan, karena Pertamina mengalami kerugian Rp2,4 triliun per tahun dari penjualan elpiji tabung 12 kg tersebut.
Pertamina akan segera meminta persetujuan kenaikan harga elpiji ke pemerintah.
"Kami akan naikkan elpiji secara bertahap hingga menuju ke harga keenomomian," katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro memberi sinyal harga elpiji tabung isi 12 kg akan dinaikkan menyusul dimulainya program konversi minyak tanah ke elpiji tabung 3 kg.
"Tabung elpiji 12 kg `kan` bukan ditujukan untuk rakyat kecil. Subsidi hanya diberikan untuk tabung 3 kg," katanya.
Saat ini, Pertamina menjual elpiji tabung isi 12 kg sebesar Rp4.250 per kg. Namun, harga tersebut jauh dari pasar internasional yang mencapai sekitar Rp7.000 per kg.
Pemerintah telah menetapkan program konversi elpiji 3 kg dengan harga Rp4.250 per kg.
Menurut Purnomo, dengan adanya program konversi, maka saat ini
masyarakat memiliki dua pilihan yakni tabung 3 kg yang disubsidi pemerintah dan 12 kg yang dilepas ke mekanisme pasar.
"Jadi, seperti BBM, ada yang bersubsidi dan non subsidi," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007