Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 30 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakara, Kamis sore, mendatangi kantor Kementerian Pemuda dan Olah Raga untuk meminta maaf kepada Menegpora Adhyaksa Dault. Mahasiswa yang mengenakan jas almamater warna hijau ini meminta maaf terkait aksi demonstrasi pada Selasa (8/5) di depan kampus UIN yang menuntut reshuffle kabinet dengan menyebut nama Menpora. Diterima Menpora yang didampingi sejumlah staffnya, Koordiator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN, Rony Basty Sulistyanto, membacakan pernyataan sikap diantaranya menyebutkan bahwa aksi tersebut bukan merupakan representasi aspirasi mahasiswa UIN Syarif karena hanya dilakukan tujuh mahasiswa. "Pemberitaan yang menyebutkan demonstrasi dilakukan oleh puluhan bahkan ratusan mahasiswa adalah tidak benar," katanya. Rony mengaku telah melakukan konfirmasi kepada pengurus Himpunan Mahasisa Islam dan Parma, organisasi ekstra kampus. Pengurus organisasi bersangkutan menyatakan tak pernah melakukan dan atau menginstruksikan aksi sebagaimana yang diberitakan, bahkan satu pelaku yang melakukan pembakaran telah ditangkap. "Mengenai materi yang didemonstrasikan, kami berpandangan bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden setelah memandang kinerja para menteri," katanya. Menanggapi permintaan maaf BEM UIN tersebut, Menegpora menyambut baik. "Saya memaafkan apalagi tadi disebutkan bahwa demonya dibayar dan dipola," katanya. Menegpora menyatakan kedatangan BEM UIN tersebut sekaliugus untuk mengklarifikasi benar tidaknya pemberitaan di media tentang aksi demo di UIN. "Sebenarnya saya tidak berpikir, tetapi teman-teman pada `gerah`. Mereka tanya katanya ada ratusan mahasiswa demo menuntut Menpora di-reshuffle dengan alasan olah raga hancur. Nah apa itu benar," katanya. Mengenai belum baiknya olah raga di Indonesia, Adhyaksa mengatakan bahwa perbaikan olah raga perlu waktu. "Membangun olah raga tidak seperti membangun Aceh yang terkena tsunami. Aceh kena tsumnami sudah bisa dibangun. Ini mental, sekarang nomer lima tiba-tiba nomer satu, tidak mungkin langsung, pasti bertahap," katanya. Menpora juga menambahkan pihaknya tidak berani berjanji pada Sea Games 2007 olah raga Indonesia akan menjadi nomor satu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007