Kurniawan Dwi Yulianto di Makassar, Sabtu, mengatakan pemain-pemain asal Kota Daeng itu bukan hanya bertalenta namun memiliki karakter keras dan pantang menyerah yang tentu penting dalam sebuah permainan sepak bola.
"Saya selalu senang datang untuk melihat potensi pemain muda Makassar. Makassar merupakan salah satu kota yang memang punya banyak talenta yang bisa membanggakan,"ujarnya.
Meski tidak memungkiri kualitas dan potensi pemain Makassar, kata dia, namun tentunya hal itu belum cukup untuk bisa diikutkan atau terpilih dan dilatih pelatih dari FC Barcelona di Barcelona.
Para pemain, menurut dia, tidak hanya harus memiliki bakat teknik namun juga beberapa hal seperti kecerdasan atau pintar, jiwa kepemimpinan dan terakhir yakni attitude.
Untuk kecerdasan atau pemain yang pintar misalnya, kata dia, harus dimiliki agar bisa atau lebih mudah menyerap apa yang diinginkan pelatih dalam setiap menjalankan program latihan.
Begitupun dengan jiwa kepemimpinan atau leadership juga penting agar pemain bisa menjaga dan meningkatkan mtivasi pemain atau rekan-rekannya saat dalam pertandingan.
Sementara untuk attitude yakni sikap dan perilaku pemain saat berada di dalam dan luar lapangan begitu penting dimiliki seorang pemain jika ingin menjadi pemain besar dan dihormati baik kawan ataupun lawan.
Selain ketiga faktor tersebut, dirinya juga tetap akan melihat sejumlah hal soal teknik baik dalam mengoper bola, passing, dribling dan sebagainya.
"Tidak hanya teknik bermain sepak bola yang baik, namun sikap dan perilaku di lapangan serta kerja sama tim juga menjadi kriteria penting bagi kami dalam memilih pemain terbaik. Saya berharap semua peserta mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan tetap menunjukkan sportivitas," tambahnya.
Sementara itu, sesi Football Clinic juga dihadirkan untuk anak-anak yang bukan peserta MILO Football Championship agar bisa turut mendapatkan pengalaman berlatih teknik dasar sepak bola dari mantan pemain tim nasional Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto. Football Clinic dilaksanakan pada Minggu (9/4) di Lapangan Hasanuddin Makassar.
"Nestle MILO percaya bahwa dibalik anak yang berprestasi, ada orang tua yang memperhatikan asupan nutrisi serta aktivitas yang dijalani anak. Kami juga berharap keseluruhan rangkaian MILO Football Championship dapat membantu mewujudkan anak Indonesia yang lebih sehat, berprestasi dan mengawali langkah mereka menjadi juara sejati," ujar Business Executive Officer Beverages Business Unit PT NestleIndonesia, Prawitya Soemadijo.
Pada pertandingan MFC Makassar hari pertama ini diikuti 16 sekolah dasar dari wilayah Gowa, Bone, Parepare dan Makassar.
Sebanyak empat sekolah dari tiap wilayah siap bertanding untuk memperebutkan gelar juara. Gowa diwakili oleh SD Limbung Putri, SD Hombes Armed, SDN 142 Lassang II Takalar dan SD Bontomaero II.
Bone diwakili oleh SDN 10 Manurunge, SDN 24 Bulu-bulu, SDN MIN Macanang dan SD Inpres 5/81 Bulu-bulu.
Parepare diwakili oleh SD 112 Kabupaten Enrekang, SDN Inpres Panaikang 1 Makassar, SDN 96 Kabupateng Enrekang dan SD 113 Pana Kabupaten Enrekang.
Sedangkan Makassar diwakili oleh SD 533 Mattoangin Pangkep, SDN 4 Sungguminasa Gowa, SDN Talawe Maros dan SD Wihdah Islamiyah Makassar.
Pewarta: Abd Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017