Saya sempat ditangkap pada saat penggerebegan bersama Nanang Kosim, tetapi karena tidak terbukti terkait jaringan teroris akhirnya dibebaskan dan baru tiba di Sukabumi sekitar pukul 03.00 WIB, Sabtu, (8/4)."
Sukabumi (ANTARA News) - Ojid Abdul Majid, rekan terduga teroris Nanang Kosim yang tewas saat penggerebegan di Cilegon, Banten, beralamat di Kampung Babakanpari, Kabupaten Sukabumi dibebaskan Densus 88.
"Saya sempat ditangkap pada saat penggerebegan bersama Nanang Kosim, tetapi karena tidak terbukti terkait jaringan teroris akhirnya dibebaskan dan baru tiba di Sukabumi sekitar pukul 03.00 WIB, Sabtu, (8/4)," kata Ojid yang merupakan warga RT 01/02, Desa Jayanti, Kecamatan Cidahu kepada wartawan di Sukabumi, Sabtu.
Ia menceritakan ihwal penangkapan yang pada saat itu satu mobil dengan Nanang Kosim. Namun pada saat di Cilegon tiba-tiba digerebeg oleh Tim Densus 88 Polri dan sempat terjadi baku tembak.
Saat itu, dirinya sempat beberapa kali terserempet peluru dari petugas yang menyergap Nanang. Karena satu mobil dengan terduga teroris tersebut Ojid sempat ditangkap dan ditahan serta dimintai keterangan.
Pria berusia 43 tahun tersebut pun sempat panik dan bingung karena baru mengetahui bahwa Nanang Kosim merupakan teroris yang menjadi buruan Densus 88. Tetapi karena tidak terbukti terkait jaringan teroris tersebut akhirnya ia pun bisa bernafas lega dan dibebaskan.
"Saya tidak tahu bahwa Nanang Kosim adalah teroris yang sudah diburu sejak lama, kami ke Banten dalam rangka bisnis yakni mencari bambu untuk jual beli," tambahnya.
Ojid mengenal Nanang Kosim baru sekitar dua minggu dan mau ke Banten karena diajak untuk bisnis jual beli bambu. Namun saat di Banten ternyata ada empat tempat Nanang Kosim yang sudah menunggu. Namun demikian, ia tetap bersyukur bisa kembali lagi berkumpul dengan keluarganya.
Sementara, Kepala Desa Jayanti Taufik mengaku bersyukur bahwa Ojid tidak terbukti terlibat jaringan teroris dan sejak awal ia pun sudah tidak percaya bahwa warganya itu masuk dalam jaringan teroris.
"Saya kenal dengan Ojid sejak sebelum menjadi kepala desa dan asli warga Desa Jayanti. Bahkan kami pernah sama-sama menjadi penarik ojek," katanya.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017