Bawen (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan ruas tol Bawen-Salatiga di jembatan Tuntang, Bawen, Jawa Tengah, Sabtu.
Presiden meninjau pembangunan jalan tol sepanjang 17,6 kilometer tersebut didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"(Tol ini) bagian dari jalan tol Jakarta-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Surabaya, Surabaya-Banyuwangi. Ini ruas Bawen-Salatiga, yang sudah bertahun-tahun tidak bisa selesai karena masalah pembebasan lahan," kata Presiden.
"Tapi alhamdulilah tadi saya tanyakan hampir rata-rata di setiap ruas, setiap seksi 97-99 persen lahan sudah terbebaskan," tambah dia.
Pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol itu selesai akhir 2018.
"Tinggal konstruksi dan kita berharap InsyaAllah 2018 akhir, Jakarta-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Surabaya sudah tersambung," kata Presiden.
Namun jalan tol yang masuk dalam jaringan jalan Tol Trans Jawa itu juga masih akan dilanjutkan ke arah Timur.
"Dilanjutkan ke arah Timur, Surabaya-Banyuwangi juga 2019 sudah selesai, kita sambung dari ujung ke ujung di Jawa," katanya.
Masalah yang paling berat khusus di ruas Bawen-Salatiga, menurut Presiden, adalah bentang alam yang berbukit.
"Di ruas Bawen-Salatiga ini di Tuntang memang paling berat, menghadapi bukit-bukit yang memerlukan pemotongan dan membawa tanah itu menuju tempat yang lain, ada hampir dua juta meter kubik yang harus dipindahkan, ini masih 140 ribu yang harus diselesaikan," jelasnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna mengatakan ruas tol Bawen-Salatiga pengerjaannya sudah mencapai 90 persen.
Pembangunan jalur tersebut akan dilanjutkan dengan pembangunan ruas Salatiga-Kertosuro, Solo-Ngawi, sepanjang 32 kilometer yang ditargetkan selesai September 2018
"Pembebasan lahan juga sudah 98 persen, jadi tinggal bayar karena harga sudah disepakati," kata Herry.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017