Kupang( ANTARA News) - Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kelas 1 Kupang, Hasanudin membenarkan gempa dengan kekuatan 3,9 SR mengguncang wilayah Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa bumi dengan kedalaman 168 kilometer itu terjadi pada sekitar pukl 21.48.40 Wita itu dengan lokassi pada 8:22 Lintang Selatan 119,75 bujur timur atau sekitar 61 kilometer Barat Laut, Manggarai Barat--NTT," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat malam.
Hal ini terjadi karena daerah tumbukan lempeng Hindia-Australia yang bergerak menekan lempeng Eurasia di sebelah barat Pulau Sumatera dengan pergerakan tujuh sentimeter per tahun selalu menjadi daerah potensial gempa.
Hasanudin mengatakan setiap gempa mempunyai siklus dan ada wilayah yang sudah lama belum ada catatan gempa besar atau seismic gap, pertama di kawasan mulai Pulau Pagai sampai sampai Pulau Enggano.
Kedua daerah yang melingkari pulau Siberut, Sipora dan Pagai. Di kedua zona itu belum pernah ada catatan gempa besar sehingga potensi terjadinya gempa dahsyat tinggal menunggu waktu.
Hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan warga setemat yang terkejut dan berhamburan keluar rumah. Namun demikian hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa.
Jenis gempa berkedalaman menengah disebabkan aktivitas subduksi lempeng. Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 70 mm/tahun, mengalami deformasi/patahan batuan tepat di Zona Benioff bawah lepas pantai selatan Pulau Bali.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu penyesaran naik (thrust fault).
Karena itu masyarakat pesisir pantai Pede Manggarai Barat diimbau agar tetap tenang, mengingat hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017