Mona mendidik Mima, yang kini duduk di bangku SMP, untuk menilai sendiri kebutuhannya untuk belajar menjelang UN Sekolah Dasar.
“Waktu masih try out, saya bilang ‘Mima sudah gede, Bunda nggak suruh belajar. Kamu sendiri yang tahu kapan butuh belajar atau nggak’,†kata Mona menirukan pembicaraan dengan sang anak saat dihubungi ANTARA News di Jakarta pada Jumat.
Saat itu, sang anak merasa lega karena ibunya tidak “bawel†menyuruh belajar dan memilih tidak belajar.
Sepulang try out Matematika, anak perempuannya itu kaget karena tidak biasanya ia mendapat nilai jelek.
Mona, yang kini aktif memberikan seminar seputar mengasuh anak, mengajak anak berdiskusi bagaimana agar hasil ujian tidak jelek.
“Ya, dia perlu belajar. Akhirnya, kebutuhan belajar datang dari diri sendiri,†kata Mona.
Sejak kejadian itu, sang anak merasakan sendiri akibat tidak mau belajar, seperti pulang sekolah lebih lambat karena mendapat pelajaran tambahan demi memperbaiki nilai.
“Dia repot sendiri akhirnya, teman-temannya pulang, dia dapat tambahan pelajaran,†kata Mona.
Usaha sang anak memperbaiki nilai mendapat kemajuan. Di ujian berikutnya, ia mendapat nilai 4 dari sebelumnya 2.
Mona mengakui ada rasa sedih tapi ia lebih menitikberatkan pada usaha sang anak untuk memperbaiki diri.
Sebagai seorang ibu, ia melihat ketika mendapat nilai tidak bagus, anak lebih sedih dari orang tua. Ia enggan memarahi sang anak karena khawatir akan membuat anak tambah tertekan.
“Ketika kita sabar dan terus memotivasi, Mima dapat nilai 8 pas ujian nasional,†kata Mona.
Mona Ratuliu selama beberapa tahun belakangan aktif mengikuti dan menjadi pembicara bertema parenting, pengasuhan anak.
Istri Indra Brasco ini mengaku pernah menjadi “ibu galak†hingga anak sulungnya itu pernah berkata tidak mau memiliki ibu seperti dirinya.
Setelah itu, ia menyadari melampiaskan emosi ke anak hanya membuat hubungan orang tua dengan anak tidak dekat dan memutuskan untuk mengubah pola asuh dengan mengikuti berbagai seminar parenting.
Ia kemudian aktif membuat situs parenting monaratuliu.com dan menulis buku “ParenThink†pada 2015 lalu.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017