Selalu menyedihkan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada anggota keluarga Formula 1

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia akan menggelar Grand Prix Formula Satu-nya tang terakhir Oktober mendatang setelah pemerintah Malaysia dan pemegang hak komersial olah raga itu hari ini mengumumkan bahwa kesepakatan ketuanrumahan negara ini akan berakhir satu tahun lebih cepat.

Malaysia telah menjadi tuan rumah GP Formula Satu di Sirkuit Internasional Sepang (SIC) sejak 1999 tetapi pemerintah menyebutkan bahwa kesepakatan tak akan diperbarui ketika kadaluarsa akhir 2018.

Jumat ini kedua partai malah mengumumkan bahwa balapan 1 Oktober tahun ini akan menjadi balapan terakhir F1 di Malaysia.

"Selalu menyedihkan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada anggota keluarga Formula 1," kata direktur pelaksana operasi Formula Satu Sean Bratches. "Selama hampir dua dekade, para penggemar Formula 1 Malaysia telah membuktikan dirinya sebagai para pendukung paling bergairah olah raga ini."

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyebut turun drastisnya penjualan tiket, jumlah pemirsa dan pariwisata sebagai faktor-faktor yang berada di balik keputusan menghentikan ketuanrumahan Malaysia untuk GP Formula Satu.

"Kabinet telah sepakat mengakhiri kontrak ketuanrumahan balapan Formula Satu, setelah mempertimbangkan lebih rendahnya pemasukan kepada negara ketimbang beban ketuanrumahan kejuaraan itu," sambung dia seperti dikutip Reuters.

BUMN migas Malaysia, Petronas, adalah sponsor F1 Malaysia, dan perusahaan itu saat ini tengah terpukul gara-gara jatuhnya harga minyak tahun-tahun belakangan ini. Namun Petronas akan terus menjadi sponsor tim Mercedes sebagai bagian dari strategi pemasarannya, kata Najib.

Bos tim Mercedes Toto Wolff berharap balapan terakhir di Sepang akan monumental. "Saya berharap kami bisa menandai 2016 dengan hasil spesial di Sepang, balapan itu akan menjadi grand prix terakhir di sirkuit yang benar-benar menantang itu dan akan berarti banyak kalau menang di sana, demi semua penggemar di Malaysia.

Masa depan F1 di Asia Tenggara memang lagi tidak menentu di mana Grand Prix Singapura sendiri masih belum pasti memperpanjang kontraknya. GP Singapura pertama kali diadakan pada 2008.

Sirkuit Sepang akan terus menjadi tuan rumah untuk MotoGP sampai 2021 setelah tahun lalu negara ini sepakat memperpanjang kontrak dengan pemegang hak MotoGP Dorna Sports, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017