Jakarta (ANTARA News) - Perkara tujuh warga negara Indonesia, yang dituduh membunuh di Taiwan, hingga saat ini masih dalam penyidikan. "Pihak Indonesia, yang diwakili Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taiwan, telah bertemu dengan warga Indonesia berprofesi nelayan itu pada tanggal 2 Mei," kata Jurubicara Departemen Luar Negeri Kristiarto Legowo di Jakarta hari Kamis. Menurut dia, ketujuh warga Indonesia yang tertuduh pembunuh Tsai Yun-sheng, kapten kapal penangkap ikan tuna Taiwan "Hsin Ming Tsai", itu hingga kini belum diketahui secara jelas apakah datang ke Taiwan secara gelap atau sah. "Sampai saat ini, kami masih berkoordinasi dengan pihak Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia untuk terus menyelidiki hal itu," katanya. Ia mengatakan, ketujuh orang itu telah dipindahkan ke rumah tahanan Hsinshu setelah sebelumnya berada di tahanan Palau. "Pihak kamar dagang Indonesia telah melakukan pendampingan dan tidak ada hambatan konsuler untuk menyelesaikan masalah itu," katanya. Legowo melanjutkan, Departemen Luar Negeri juga mendapatkan nama ketujuh warga Indonesia itu, yaitu Widianto, Agustiawan, Dul Cholik, Imam Taufik, Jenal Arifin, Suharto, dan Sutrisno. "Kami belum bisa menghubungi pihak keluarga, karena masih belum mendapatkan asal serta data lengkap pribadi ketujuh orang itu," katanya. Ia menambahkan, "Jika semua keterangan mengenai mereka sudah kami dapatkan, kami tentu secepatnya menyampaikannya ke publik." Sementara itu, petugas Taiwan pekan lalu memulai penyelidikan mengenai kemungkinan pembunuhan kapten kapal nelayan Taiwan oleh tujuh pelaut Indonesia itu, namun para warga Indonesia tersebut menekankan bahwa mereka tidak bersalah. Ketujuh orang Indonesia itu dituduh membunuh Tsai Yun-sheng, kapten kapal penangkap ikan tuna Taiwan Hsin Ming Tsai, pada 27 April setelah perselisihan menyangkut kenaikan upah dan membuang mayatnya ke laut di dekat Palau di lautan Pasifik. Tsai menghubungi keluarganya dengan telepon genggam sebelum tewas, dengan mengatakan bahwa pelaut Indonesia itu akan membunuhnya. Pihak berwenang Palau menangkap ketujuh pelaut Indonesia itu dan mengirim mereka ke Taipeh pada Selasa (1/5) atas permintaan pihak berwenang Taiwan. Mayat Tsai belum ditemukan. Pelaut Indonesia itu membantah membunuh Tsai, kata televisi Taiwan, sehingga Biro Penyelidik Kejahatan mulai memeriksa mereka dengan menggunakan alat penjejak kebohongan untuk mengetahui penyebab Tsai tewas.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007