Timika (ANTARA News) - Kepolisian Resor Mimika, Papua mengimbau warga Kota Timika agar tidak terprovokasi berbagai isu negatif yang ingin memecah-belah kerukunan antarwarga di wilayah itu.
"Tidak perlu menanggapi isu-isu negatif. Situasi kamtibmas di Kota Timika sekarang aman dan kondusif. Semua orang lakukan aktivitas seperti biasanya," kata Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Jumat.
Kapolres Mimika mengakui dalam beberapa hari belakangan ada banyak informasi hoax yang beredar di media sosial. Ia meminta warga lebih cerdas dalam menyikapi informasi yang beredar tersebut.
"Kalau mau cari informasi yang benar dan akurat, silahkan tanya Polisi, tanya TNI ataupun aparatur pemerintah," imbau Victor.
Baca juga: (Meutya Hafid dukung wartawan lawan berita hoax)
Ia menyebut sejumlah kasus pembunuhan yang terjadi di Timika beberapa waktu belakangan merupakan peristiwa kriminalitas murni, tidak ada kaitannya dengan masalah suku.
Berbagai kasus pembunuhan tersebut akan diselesaikan sesuai mekanisme hukum positif, bukan diselesaikan secara adat.
Beberapa kasus pembunuhan yang memicu konflik sosial di Timika beberapa waktu terakhir seperti kematian Hengky Lockbere, warga Kilometer 11 Kampung Kadun Jaya.
Hengky Lockbere ditemukan dalam posisi tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan poros Timika-Mapurujaya pada Kamis (30/3) pagi sekitar pukul 02.00 WIT.
Baca juga: (Perangi "hoax", Dewan Pers pilah media profesional)
Selanjutnya kasus pembunuhan warga Amungme Luther Magal di belakang Lapangan Jayanti, Sempan pada Sabtu (1/4).
Empat orang telah diamankan polisi terkait kasus pembunuhan Luther Magal dan kini tengah menjalani proses hukum di Polsek Mimika Baru.
Terbaru, seorang guru sekolah dasar di Ilaga, Kabupaten Puncak bernama Thomas Talubun ditemukan dalam kondisi tak bernyawa penuh luka akibat sabetan senjata tajam di Irigasi Ujung, Jalan Hasanuddin Timika pada Rabu (5/4).
Hingga kini polisi masih mengejar tiga orang yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan Thomas Talubun.
Baca juga: (AJI: kenali lima ciri berita "hoax")
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017