Semarang (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkomitmen menjaga keberadaan Danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sebagai salah satu sumber air baku bagi masyarakat.
"(Rawa Pening) ini danau alami yang sangat luas, kalau didiamkan ini akan mati dengan sendirinya dan kami hanya bisa memperpanjang umur danau dengan proses-proses mekanis maupun kimiawi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Kabupaten Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Basuki saat meninjau langsung proses penanganan eceng gondok di Danau Rawa Pening, tepatnya di Dusun Semurup, Kelurahan Asinan, Kabupaten Semarang.
Basuki mengaku akan lebih serius dalam penanganan eceng gondok yang banyak terdapat di Danau Rawa Pening supaya bersih dan bisa dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air, irigasi persawahan, serta objek wisata.
"Ini (penanganan eceng gondok) saya mau percepat, saya koordinasi dengan Bupati Semarang untuk cari tempat seperti ini, dua atau empat lokasi yang dilengkapi dengan alat berat," ujarnya didampingi Bupati Semarang Mundjirin dan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng Prasetyo Budie Yuwono.
Baca juga: (Kementerian PUPR formulasikan perencanaan infrastruktur delapan provinsi)
Baca juga: (Kementerian PUPR luncurkan akun media sosial-PUPR TV)
Selain menambah alat berat, Basuki juga berencana membentuk unit pengelola khusus Danau Rawa Pening sebagai upaya percepatan serta bentuk komitmen penanganan danau alami yang mempunyai luas sekitar 2.670 hektare itu.
Basuki menilai delapan unit alat berat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana yang digunakan untuk membersihkan eceng gondok di Danau Rawa Pening sejak Januari 2017 itu sudah cukup efektif.
"Kendati demikian, inovasi dan diversifikasi untuk mengolah eceng gondok tetap diperlukan kedepannya," katanya.
Basuki menambahkan, sudah cukup banyak studi penanganan eceng gondok di Danau Rawa Pening, baik dari Pemerintah Provinsi Jateng maupun dari BBWS.
"Saya mau kirim teman-teman dari kabupaten belajar ke China karena mereka punya pengalaman khusus dalam penanganan danau," ujarnya.
Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017