Beirut, Lebanon (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Homs, Suriah, menyebut serangan peluru kendali Amerika Serikat ke pangkalan udara Suriah ditujukan untuk keuntungan kelompok-kelompok teroris bersenjata dan ISIS.
"Kepemimpinan Suriah dan kebijakan Suriah tidak akan berubah," kata Gubernur Homs Talal Barazi dalam wawancara telepon dengan televisi Suriah seperti dikutip Reuters. "Target ini bukan yang pertama dan saya tak percaya itu akan menjadi yang terakhir," sambung dia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan militernya untuk melancarkan serangan peluru kendali ke sebuah pangkalan udara Suriah yang menjadi asal serangan senjata kimia maut diluncurkan. Trump menyebut aksinya ini untuk kepentingan keamanan nasional Amerika dalam melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Baca juga: (Isi pidato Trump perintahkan serang pangkalan udara Suriah)
Baca juga: (Trump perintahkan hukum Assad, puluhan rudal Tomahawk pun hajar Suriah)
Trump memerintahkan serangan rudal ini sehari setelah dia menuduh Assad ada di balik serangan senjata kimia pekan ini yang menewaskan paling sedikit 70 orang yang kebanyakan darinya anak-anak, di kota Khan Sheikhoun. Pemerintah Suriah membantah berada di belakang serangan itu.
"Kelompok-kelompok teroris bersenjata dan Daesh (ISIS) telah gagal membidik Tentara Arab Suriah dan posisi militer Rusia," kata Barazi. Pemerintah Suriah menganggap semua kelompok bersenjata yang menentang rezim sebagai teroris.
Barazi melanjutkan, "Serangan AS yang membidik posisi militer di Suriah dan khususnya Homs adalah demi melayani tujuan terorisme di Suriah dan tujuan jangka panjang Israel."
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017