Sementara untuk pendapatan, PGE membukukan realisasi sebanyak 211,24 juta dolar AS.
"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras untuk mencapai hasil tersebut," kata Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis.
PT PGE segera menyelesaikan amandemen kontrak dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Ulubelu ,Kabupaten Tenggamus, Lampung.
"Saat ini sudah mulai beroperasi, hanya head of agreement-nya masih outstanding dari 7,53 sen dolar AS menjadi 8,4 sen dolar AS," katanya.
Irfan juga menjelaskan langkah selanjutnya adalah menunggu persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui surat dari PLN.
Target 2017 selanjutnya adalah mempercepat beroperasinya beberapa pembangkit, di antaranya Karaha (Jawa Barat), Lumut Balai (Sumatera Selatan), dan Lahendong (Sulawesi Selatan). Selain itu juga ada Kamojang yang tinggal tahap akhir.
Target lainnya adalah mempercepat pembangunan pembangkit listrik yang berskala kecil yang diharapkan nantinya dapat didiskusikan dengan PLN sehingga tidak jauh dari harga 11,4 sen dolar AS.
Untuk eksplorasi, guna mendukung capaian energi baru terbarukan pada tahun 2025, pada sumur yang sudah eksisting akan dilakukan survei seperti di Margabayang dan Tambang Sawangan, Bengkulu.
(T.A072/S024)
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017