Sana`a (ANTARA News) - Pepatah Arab popular berbunyi "ba`da syahril asal ya`ti syahrul bashal" (setelah bulan madu, menyusul bulan bawang) yang maksudnya setelah bulan manis tibalah bulan tangis.
Madu rasanya manis, sementara bawang membuat mata menangis. Agaknya itulah gambaran yang tepat menyangkut fenomena sebagian kaum ibu di Arab Saudi menghadapi para suami yang sering menjauhi mereka.
Sebuah majalah wanita Arab, Sayidati (nyonya) edisi minggu terakhir pekan ini mengangkat gejala tersebut dan melaporkan bahwa sebagian istri terpaksa harus `menyogok` suami agar mau dekat dengan istri termasuk ML (making love) seperti biasa saat bulan madu dulu.
"Masalah yang dihadapi sebagian kaum ibu itu bukan lagi hanya rahasia rumah tangga, sebagian lagi berakhir ke pengadilan," lapor majalah yang banyak dibaca kaum wanita Arab tersebut.
"Saya terpaksa meninggalkan kuliah karena harus mengurus semua keperluan anak-anak. Bahkan suami sempat mengambil gaji yang saya simpan di bank," tutur seorang ibu muda yang enggan disebut namanya kepada majalah itu.
Sikap suami yang terus menjauhi istri tersebut biasanya sampai kepada urusan hubungan di tempat tidur. "Sikap suami makin menjadi-jadi karena tidak pernah memberikan nafkah batin," katanya lagi.
Untuk mengembalikan kasih sayang suami termasuk agar mendapatkan kembali nafkah batin, sebagian istri perlu `menyogok` dengan uang ataupun dengan hadiah mahal sesuai dengan permintaan sang suami.
Ny. Wadad misalnya terpaksa harus meminjam ke keluarganya untuk `menyogok` suami agar kembali bersikap seperti semula. Sementara yang lain memanjakan suami dengan aneka hadiah mahal.
Tahani Salim (36), seorang pengusaha wanita sudah terbiasa memanjakan sang suami dengan aneka hadiah setiap bulan agar selalu mendapatkan kasih sayang dan nafkah batin yang ia butuhkan.
"Hadiah terakhir yang belum lama ini diberikan buat suami adalah mobil baru untuk menggantikan mobil lama yang sering dipakai suami," tutur seorang pemilik sebuah perusahaan terkemuka itu.
Lain lagi pengakuan Ummu Abdul Aziz, seorang dokter. "Sejak kematian ibu, suami saya ingin menguasai warisan saya dan mengancam akan menjauhi saya dan tidak akan memberikan nafkah batin," katanya.
Ia pernah mendatangi konsultan untuk mengatasi masalahnya itu.
Sebagian suami menjauhi istri sebagai cara untuk menekan agar keinginan mendapat sejumlah uang, adakalanya memang berhasil, sebagaimana yang dialami oleh Nourah Al-Shayek, seorang ibu guru.
"Suami memaksa saya minjam uang di bank dengan jaminan gaji saya. Ketika saya menolak, suami menjauh dan tidak memberikan nafkah batin," tuturnya.
Ia akhirnya terpaksa melimpahkan masalah rumah tangga itu ke pengadilan.
Tinjauan Syariat
"Istri menyogok suami merupakan fenomena di masyarakat yang harus ditangani secara serius. Para istri terpaksa melakukan hal tersebut karena khawatir para suami meninggalkan mereka dan menikah lagi," kata Wadhi Al-Saqar, pakar sosial setempat.
Sedangkan tinjauan syariat atas perilaku para suami tersebut menurut advokat syariat, Hassan Dahish, benar-benar bertentangan dengan ajaran Islam yang mengharuskan suami berlaku baik kepada
istri.
"Ajaran Islam secara jelas mengharuskan para suami berlaku baik kepada para istri dan menghormati mereka. Yang menyalahi ketentuan ini adalah mereka yang tidak memiliki hati nurani,`" katanya seperti dikutip Arabiya.net, Selasa (8/5).
"Suami boleh menjauhi istri yang tidak taat untuk memberikan pelajaran agar kembali taat. Tapi apabila dengan alasan untuk menekan, maka terlarang dan para istri boleh minta cerai," ujarnya. (*)
Oleh
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007