Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2017 yang menjadi acuan BI naik menjadi 121,5 poin dibanding Februari 2017 yang sebesar 117,1 poin, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Kamis.
Indikator IKK itu ditandai dengan membaiknya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang naik 5,3 poin dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik sebesar 3,5 poin.
IEK memperlihatkan harapan atau ekspetasi konsumen, terutama terhadap pergerakkan harga barang untuk beberapa bulan ke depan. Sementara IEK menggambarkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini.
Menurut survei Bank sentral, persepi konsumen terhadap kegiatan ekonomi saat ini membaik karena meningkatnya indikator ketersediaan lapangan kerja yang tumbuh 4,6 poin menjadi 95,1, indikator penghasilan saat ini naik sebesar 2,4 poin menjadi 120,6 dan indikator keterapan waktu pembelian barang tahan lama naik 3,4 poin menjadi 110,3.
"Peningkatan persepsi (Indeks Ekspetasi Konsumen) terjadi di 13 kota, dengan kenaikan paling tinggi di Banten sebesar 26,5 poin dan Padang yang sebesar 16,9 poin," ujar Tirta.
Untuk ekspetasi konsumen, survei menyimpulkan mayoritas konsumen memperkirakan tekanan harga pada tiga bulan mendatang cenderung meningkat. Ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 171,7, naik 0,9 poin dari bulan sebelumnya.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perkiraan meningkatnya permintaan saat Ramadhan dan Idul Fitri pada Juni 2017.
Namun, tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang diperkirakan menurun sebagaimana tercermin dari penurunan IEH 6 bulan mendatang sebesar 8,6 poin menjadi 166,1 dibanding hasil survei sebelumnya.
"Konsumen memperkirakan jumlah tabungan dan pinjaman pada enam bulan mendatang masih meningkat meskipun sedikit lebih rendah dibanding hasil survei bulan sebelumnya," kata Tirta.
Survei konsumen dilakukan BI setiap bulannya terhadap 4600 responden rumah tangga di 18 kota.
(I029/A011)
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017