"Perfilman Amerika Latin sangat besar. Ada sejumlah negara dengan industri yang kokoh dan berpengalaman seperti Meksiko, Argentina dan Brasil," ujar Pituka Ortega dalam konferensi pers, seperti dilansir AFP.
Namun, distribusi merupakan masalah terbesar karena meski produksi besar, percuma jika penonton tidak dapat menyaksikannya, ujar Ortega.
"Kami tidak bisa memasarkan seperti Hollywood, tetapi kami harus mencari cara untuk mewujudkan hal itu."
Pernyataan tersebut dilontarkan pada hari terakhir festival di Panama dengan pemutaran film Republik Demonika berjudul "Carpinteros".
Festival yang berlangsung selama sepekan itu memutar lebih dari 70 film asal 46 negara, sebagian besar dari Amerika Latin, Karibia, Prancis dan Spanyol. (ab/)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017