"Kampus ini menjadi Perguruan Tinggi Katolik Negeri pertama di Indonesia, sehingga harus bisa menjadi contoh bagi sekolah tinggi agama Katolik lainnya," kata Lukman saat meresmikan Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak, di Pontianak, Kamis.
Menag mengatakan, setelah hari ini, ia merasa tenang karena bisa membantu pembentukan Sekolah Tinggi Agama Katolik berstatus negeri untuk pertama kalinya di Indonesia.
"Selama ini, hanya Sekolah Tinggi Agama Katolik yang belum berstatus negeri, sementara yang lain sudah ada. Namun, hari ini saya baru bisa tenang karena ini sudah didirikan dan sudah diresmikan," katanya.
Lukman menambahkan, terkait dengan pengadaan dosen dan sejumlah persyaratan lainnya, akan ia upayakan secepatnya.
Baca juga: (Menag tegaskan pelunasan biaya haji tunggu Keppres)
"Saya berharap dengan adanya lembaga pendidikan ini, bisa memaksimalkan upaya pengembangan agama Katolik melalui pendidikan agama. Sehingga ke depan, lembaga pendidikan ini bisa melahirkan generasi muda Katolik yang 100 persen Indonesia," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Peresmian STAKatN Pontianak, Andreas Muhrotien mengaku bersyukur, karena perjuangannya sekian lama telah membuahkan hasil.
Andreas menjelaskan, kampus itu awalnya swasta dengan nama Sekolah Tinggi Pastoral (STP) St. Agustinus, Keuskupan Agung Pontianak yang berdiri sejak tahun 2006 sampai 2017.
"Sejauh ini STP ST Agustinus Keuskupan Agung Pontianak ini sudah mencetak 1.250 lulusan dalam kurun waktu 10 tahun , bahkan sudah ada 31 mahasiswa pasca sarjana yang dihasilkan.
Untuk penyerapannya lulusan ini bisa mengisi kekosongan tenaga pengajar untuk setiap sekolah yang ada di Kalbar, bahkan banyak yang mengisi pekerjaan sebagai pegawai CU," kata Andreas mengenai STAKatN yang saat ini berdiri di atas lahan 1,5 hektar dengan delapan kelas dan satu untuk asrama.
"Ke depan, dengan dukungan penuh dari pemerintah, ini tentu akan terus kita kembangkan agar bisa semakin baik. Kita berkomitmen untuk menciptakan guru agama Katolik yang berkualitas baik dengan meningkatkan SDM pengajarnya dan mahasiswa yang dihasilkan dari sekolah tinggi ini," tuturnya.
Sementara itu, Uskup Agung Pontianak, Munsinyor Agustinus Agus mengharapkan dengan adanya sekolah tinggi itu, tamatannya bukan hanya bisa menjadi tenaga pengajar namun bisa menjadi pembina iman bagi anak-anak didiknya.
"Dengan kehadiran STAKatN Pontianak ini kita harapkan mampu memberikan perubahan besar bagi kemajuan pendidikan agama Katolik di setiap tingkatan pendidikan yang ada di Kalbar dan negara ini," kata Agus.
Pewarta: Rendra Oxtara
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017