Teheran (ANTARA News) - Iran mengecam "seluruh penggunaan senjata kimia" di Suriah, tapi mengatakan bahwa serangan mematikan pada pekan ini kemungkinan besar dilakukan "kelompok teroris", bukan rezim Presiden Bashar al-Assad.

"Iran mengecam keras seluruh penggunaan senjata kimia terlepas dari siapa pun pelakunya dan korbannya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Bahram Ghassemi, Rabu, seperti dilansir AFP.

Namun, dia mengatakan perlunya untuk menghindari "penghakiman dan tuduhan terburu-buru yang menguntungkan... aktor tertentu".

Gedung Putih dan negara-negara Barat lainnya menyalahkan Assad atas serangan di Provinsi Idlib pada Selasa yang menewaskan 86 orang termasuk 30 anak.

Namun, Ghassemi menekankan bahwa "kelompok teroris" dikenal mentransfer, menyimpan dan menggunakan senjata kimia di Suriah.

"Mengabaikan perlunya melucuti senjata kimia kelompok teroris bersenjata mengacaukan proses perlucutan kimia Suriah (secara keseluruhan) dan Republik islam Iran sudah mengajukan kekhawatiran ini dalam beberapa kesempatan," katanya.

Iran dan Rusia menjadi pendukung utama Assad dalam konflik enam tahun tersebut, dan menyebut semua kelompok pemberontak di negara itu sebagai "teroris". (mr)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017