"Mereka ingin belajar dari Indonesia dalam hal perdamaian dan kekompakan persatuan nasional, itu yang sangat penting karena perdamaian di sana sulit," kata Wapres usai melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Ghani di Presidential Suit Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis.
Dalam pertemuan berformat sarapan pagi tersebut, Wapres membagikan pengalamannya saat menjadi mediator untuk mendamaikan konflik, antara lain di Ambon, Maluku, Poso, Sulawesi Tengah, dan Aceh.
"Jadi tadi lebih pada tukar pikiran tentang apa yang terjadi di Indonesia dan apa yang terjadi di Afghanistan," kata dia.
Wapres menambahkan, dalam pertemuan itu Presiden Ashraf Ghani juga mengatakan ingin belajar dari Indonesia melalui pertukaran pengiriman ulama dan staf ahli pemerintah untuk membantu proses perdamaian di Afghanistan.
"Saling tukar ulama, pemerintah, untuk memberikan advice-advice (nasihat) dalam mendamaikan Afghanistan," ujar dia.
Selain saling berbagi pengalaman, Wapres RI dan Presiden Afghanistan juga membahas situasi dunia Islam saat ini.
"Kita bicarakan juga bagaiman dunia Islam harus kita persatukan, meskipun tidak mudah, tapi harus ada usaha bersama," kata Kalla.
Dalam pertemuan selama satu jam tersebut, Wapres didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Afghanistan Arief Rachman.
Usai menerima kunjungan kehormatan Wapres Jusuf Kalla, Presiden Ashraf Ghani dijadwalkan membuka pertemuan bisnis Indonesia-Afghanistan di Aula Hotel Shangrila, Jakarta, yang dihadiri puluhan delegasi bisnis Afghanistan, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017