Siak (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Mulyono mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk bergotong-royong, atau bergandengan tangan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan program pemerintah lainnya.
"Mari kita secara bersama-sama dan bergotong royong untuk mewujudkan ketahanan pangan dan program pemerintah lainnya. Sebab kita tidak bisa kuat jika hanya sendiri," kata Kasad Jenderal Mulyono saat sambutannya dalam penanaman perdana padi dan jagung di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Rabu.
Dia juga mengatakan, Indonesia harus mandiri, salah satunya dalam ketahanan pangan. Sesuai visi Presiden Joko Widodo yakni terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian yang berlandaskan gotong royong.
"Artinya visi itu sudah diwadahi dengan karakteristik, jati diri dan budaya Indonesia yang bergotong royong. Disisi lain pak presiden juga mencanangkan di tahun 2045, Indonesia harus menjadi lumbung padi dunia," ungkapnya.
Untuk itu, katanya lagi, masyarakat serta pejabat dan stakeholder harus bersatu dan bekerjasama untuk mewujudkan visi itu. Dia juga mengapresiasi Kabupaten Siak telah menggagas penanaman padi dan jagung di lahan seluas 5.000 hektare (Ha).
"Terima kasih Kabupaten Siak telah menggagas salah satu perwujudan untuk mewujudkan swasembada pangan dengan melaksanakan penanaman padi dan jagung. Kabupaten/kota yang lainnya juga harus mencontoh, bahkan kalau bisa lebih dari 5.000 Ha nantinya," katanya.
Selain itu, dia juga meminta kepada penyuluh pertanian lapangan untuk bersikap lebih proaktif dalam membina dan membimbing petani.
"Seorang PPL harus benar-benar terjun ke lapangan untuk mengecek, membimbing dan mengarahkan petani dalam pertanian, sekaligus mendata jumlah hasil pertanian," tambahnya.
Dia juga mengatakan, PPL harus bisa menjadi motor penggerak dan tidak menerima laporan semata. Tenaga penyuluh secara teknis harus langsung berhubungan dengan pelaku pertanian sehingga mereka harus peka dengan kebutuhan para petani dan dapat bekerjasama meningkatkan sektor pertanian dalam memenuhi ketahanan pangan.
"Penyuluh tani untuk terus melakukan komunikasi yang baik dengan Babinsa serta terus mendata dan merekam dengan baik jumlah panen padi dan jagung yang ada di desa-desa," ungkapnya.
Selain itu dia juga mengatakan bahwa TNI juga siap untuk menjadi penyuluh pertanian. Bahkan katanya, hingga 2016 sudah ribuan Babinsa bekerja layaknya PPL.
"Kalau rakyat mengeluh, rakyat sengsara dan tidak sejahtera, TNI yang bertanggungjawab. Sebab rakyat adalah ibu kandung, kalau ibunya sakit, bagaimanapun caranya anaknya pasti berjuang untuk menyembuhkan," ungkap Kasad dengan lantang.
(KR-FZR/F012)
Pewarta: Fazar Muhardi dan Nella Marni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017