Rantauprapat, Sumut (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Labuhanbatu, Sumatera Utara, menarik ribuan buku ajar Pendidikan Agama Islam (PAI) yang gambar pada sampulnya berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat.
Buku PAI untuk kelas III, IV, V, dan VI Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) itu pada sampulnya bergambar tata cara shalat yang dinilainya tidak benar.
"Sudah saya perintahkan kepada kepala sekolah yang sudah terlanjur menyerahkan buku kepada anak didik untuk menariknya kembali," kata Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu, Sarimpunan, di Rantauprapat, Rabu.
Sarimpunan menegaskan, pihaknya akan menarik buku berwarna hijau kekuningan dengan masing-masing tebal 96 halaman itu, untuk selanjutnya diperbaiki.
Baca juga: (Setelah menikah, Ajip Rosidi rencanakan buku)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Labuhanbatu, KH. M. Darwis Husin Lc ketika dihubungi meminta pemerintah daerah agar mengawasi isi buku-buku pelajaran maupun umum terkhusus agama Islam agar lebih optimal dalam memberi pendidikan yang baik.
Tata cara shalat yang benar itu, sebut Darwis, ketika usai mengangkat tangan Takbiratul ikhram dilakukan sedekap dengan posisi peletakan telapak tangan kanan diatas pergelangan tangan kiri.
Namun, tidak digenggamkan dan meletakkannya boleh di atas pusar dan boleh juga di bawah pusar.
"Dari gambar sedekap yang ada di sampul buku itu terlihat posisi peletakan tangan kiri di atas tangan kanan, ini adalah posisi sedekap yang salah. Walaupun dibuat dengan rupa kartun," katanya.
Pengajar Al-Washliyah di Univa Labuhanbatu itu berharap pemerintah daerah melalui dinas pendidikan menarik buku PAI itu dan memperbaikinya agar tidak menjadi keresahan pelajar maupun masyarakat.
Pewarta: Juraidi dan Kurnia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017